Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP, tapi The Doctor tak hanya mengumpulkan titel dan kemenangan. Italiano itu punya rival yang bakal terus dikenangnya sepanjang masa.
Rossi belum move on dengan insiden MotoGP 2015. The Doctor masih ingat betul kegagalannya dalam meraih gelar ke-10 karena disebabkan andil Marc Marquez. Padahal menurut Rossi, kalau saja Marquez tak 'menjegalnya', The Baby Alliens bisa ikut memperebutkan gelar juara dunia.
Benih rivalitas antara keduanya bisa dibilang diawali dari race di Argentina dan Belanda, perseteruan mereka berdua meningkat di Phillip Island.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya mencapai klimaks di Sirkuit Sepang atau dikenal 'Sepang Clash' pada musim 2015. Persaingan yang berakhir dengan Marquez terjatuh setelah bersenggolan dengan The Doctor.
Rossi dinyatakan bersalah atas kejadian itu, dia dapat hukuman yang berujung keharusan memulai balapan dari posisi paling belakang pada race pamungkas, yang sekaligus penentu perebutan gelar juara dunia, di Valencia. Meski tampil luar biasa, Rossi pada akhirnya harus mengaku kalah dari Lorenzo.
"Andai MΓ‘rquez tidak berperilaku buruk pada tahun 2015, dia bisa saja berjuang untuk gelar sampai balapan terakhir dengan Lorenzo," seperti dikutip AS, Jumat (24/6/2022).
Apalagi Rossi semakin menua. Seperti diketahui Rossi tak pernah menjadi jawara sejak yang terakhir pada 2009. Musim 2015 adalah tahun yang paling dekat dengan gelar ke-10, tapi harus gagal hanya selisih 5 poin dengan Lorenzo.
Rossi ikut balapan pada tahun-tahun berikutnya. Sampai akhirnya gantung helm, dia gagal menggenapkan gelar juara dunia.
"Saya berusia 36 tahun saat itu, sejak 2016 menjadi lebih rumit, tetapi saya merasa masih bisa menang," ujar dia.
![]() |
Dari para rival yang terus datang menantangnya. Rossi menyebut Max Biaggi dan Lorenzo. Khusus X-Fuera, dia bilang rival yang asyik diajak bersenang-senang.
"Saya suka melawan Biaggi. Saya tidak selalu mengalahkannya dalam balapan, tetapi di kejuaraan saya selalu finis di depan dia," ujar Rossi.
Ya, Rossi dalam beberapa kesempatan bertarung sengit dengan Biaggi. Tapi The Roman Emperor lebih sering jadi pihak yang kalah. Misalnya pada musim 2001, The Doctor sudah menjadi juara dunia dengan mengumpulkan 11 kemenangan. Biaggi jadi runner up di musim tersebut, tapi dia cuma kebagian tiga kemenangan.
"Dengan Lorenzo itu berbeda," ungkap Rossi.
Rossi dan Lorenzo terlibat dalam perseteruan yang sangat panas, meski berada dalam satu tim yang sama. Keduanya menjadi rekan setim selama tiga tahun, yakni 2008 sampai 2010. Menariknya ada banyak drama muncul dari garasi Yamaha.
Dalam periode tersebut Yamaha dipaksa membangun pemisah garasi antara Rossi dan Lorenzo. Kedua pebalap juga menolak saling berbagi data.
"Dia mengalahkan saya, saya mengalahkan dia," ungkap Rossi.
![]() |
Baca juga: Kenapa Honda Begitu Buruk di MotoGP 2022? |
The Doctor pun cabut dari Yamaha karena Lorenzo. Dia bergabung dengan Ducati. Tapi performa Rossi kurang oke, dia pun kembali ke Yamaha pada 2013 Akhirnya ketemu Jorge Lorenzo lagi sebagai rekan satu tim...
"Saya meninggalkan Yamaha karena dia, lalu kembali dan dia masih di sana," ungkap dia.
Rossi juga menyebut sudah berdamai dengan Lorenzo. Bahkan X-Fuera juga diundang Rossi ke The Ranch Tavullia untuk motoran bersama.
"Kami saling menyukai, kami juga saling kesal, tapi kami selalu berdamai. Kami memiliki tempat tersendiri di hati masing-masing," ungkap Rossi.
Saksikan juga program Viral: Mengenal Dimas Mangara Si Dada Jedak-Jeduk
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?