Di tengah rumor hengkangnya Suzuki dari MotoGP. Aprilia juga dibicarakan bakal mengisi slot kekosongan pos yang ditinggalkan Suzuki dengan menambah tim satelit.
Aprilia kembali bergabung ke MotoGP sejak 2015. Kendati belum merasakan gelar juara, pabrikan Noale ini punya kemajuan dalam pengembangan motor.
Bersama rider andalannya, Aleix Espargaro, Aprilia sudah tidak lagi mendapatkan hak konsesi di tahun 2022. Lantaran motornya sudah cukup kompetitif untuk bersaing di podium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ajang MotoGP, hanya tinggal Aprilia dan Suzuki saja yang belum memiliki tim satelite. Kedua merek tersebut masing-masing hanya menurunkan dua pebalap.
Suzuki santer dikabarkan hengkang dari MotoGP, meski belum ada keterangan resmi. Pihak Dorna selaku penyelanggara menegaskan pabrikan Hamamatsu itu tidak bisa keluar secara sepihak.
Keluarnya Suzuki akhirnya akan membebaskan tempat yang didambakan oleh banyak tim. Aprilia salah satunya akan diuntungkan dari situasi ini.
Ya, andai Suzuki benar-benar hengkang. Aprilia bakal menambah tim satelite, yang bisa membantu pengembangan motor. Namun CEO Aprilia, Massimo Rivolam, menegaskan tidak hanya ingin menyewakan motor.
"Kita sudah bicarakan tentang tim satelite sejak tahun lalu. Bagaimana pun kita tida tertarik jika hanya menjual sepeda motor. Apa yang kita cari adalah kesempatan, untuk mendapatkan dengan ketat "Junior Team", sebuah tim yang bisa bekerja sama untuk mengembangkan motor, serta membuat rider dan insinyur lebih maju," kata CEO Aprilia, Massimo Rivola dikutip dari Motosprint, Selasa (10/5/2022).
Berkaca dari hengkangnya Suzuki. Rivola menambahkan, sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia Formula 1. MotoGP sebaiknya meniru aturan budget cap atau pembatasan biaya di Formula 1. Sehingga tim bisa lebih cermat dalam mengelola keuangannya. Budget cap hanya digunakan untuk pengembangan mobil di F1.
"Batas anggaran dapat menyeimbangkan kinerja, fakta bahwa setiap orang memiliki uang yang sama untuk diinvestasikan dalam sepeda motor dan setiap orang dapat bersaing. Benar juga kalau itu (budget cap) tidak sepenuhnya dapat dikendalikan dan sulit untuk dikelola karena Federasi harus membuat semua orang setuju. Di Formula 1 kurang lebih berhasil," tambah Rivola.
Dalam motosan disebutkan, Rivola menilai kabar Suzuki hengkang ini menjadi pertanda ada regulasi MotoGP yang perlu diganti.
"Kemungkinan kepergian Suzuki ini merupakan wake up call, yang harus dilakukan tanpa panik," kata dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah