Francesco Bagnaia belum bisa meraih hasil maksimal dalam seri Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dia mengaku kecewa, motornya tak nurut sesuai kemauannya kala melakoni wet race di Sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu (20/3).
Seri kedua MotoGP berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu (20/3/2022). Balapan sempat ditunda karena curah hujan yang tinggi, namun para pebalap akhirnya memulai start pada pukul 15.15 WIB atau 16.15 WITA.
Francesco Bagnaia atau akrab disapa Pecco tak bisa menunjukkan statusnya sebagai runner up MotoGP 2021 di Pertamina Grand Prix of Indonesia. Jebolan akademi VR46 ini start dari posisi enam, namun posisinya terus merosot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tak memulai start dengan baik. Selama lima lap awal posisinya turun ke peringkat 9. Putaran demi putaran terus dijalani oleh pebalap Ducati Lenovo dan ia merasa kesulitan. Desmosedici GP22 diakuinya tak bersahabat dalam kondisi basah.
Puncaknya, saat Pecco menyisakan 5 lap lagi, dia harus merelakan peringkatnya berada di tempat ke-15 dan bertahan hingga garis finish.
Atas hasil tersebut dia hanya mendapatkan 1 poin. Tapi ia merasa kecewa berat. Padahal dirinya pernah podium di MotoGP Austria 2021 saat balapan basah.
"Di masa lalu, kami selalu kompetitif di lintasan basah, tetapi hari ini saya tidak memiliki feeling yang baik dengan motor," ujar Pecco dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (21/3/2022).
"Saya tidak bisa mengerem seperti yang saya inginkan, dan saya tidak bisa memacu motor. Kecewa karena saya memiliki kecepatan yang bagus pagi ini di lintasan kering, dan kami tahu kami memiliki peluang bagus untuk mengincar posisi teratas. Sayangnya, cuaca tidak mendukung kami hari ini," ujar Pecco.
Terlebih Pecco Bagnaia belum bisa menunjukkan sebagai pebalap top saat menunggangi Desmosedici GP22. Malah rider dari tim-tim satelit yang justru menunjukkan tajinya, seperti Enea Bastianini bisa juara di MotoGP Qatar, dan Johann Zarco podium ketiga di MotoGP Mandalika.
"Dalam dua balapan pertama tahun ini, kami belum bisa menunjukkan potensi kami yang sebenarnya. Kami berharap bisa membalikkan keadaan di GP Argentina berikutnya," harap pria kelahiran Turin, 14 Januari 1997 itu.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah