Ada keunikan tersendiri di gelaran MotoGP Mandalika (Pertamina Grand Prix of Indonesia), yakni adanya pawang hujan yang diyakini bisa untuk mencegah turunnya hujan. Hal ini pun menjadi budaya yang unik, sebab hanya Indonesia yang melakukan hal ini.
Dijelaskan oleh Koordinator Sirkuit Mandalika dari MGPA (Mandalika Grand Prix of Association), Denny Pribadi, pawang hujan menjadi kearifan lokal di Indonesia. Menurut Denny, sebelumnya cara-cara seperti ini tidak ditemui di negara manapun.
"Pawang hujannya namanya mbak Rara. Kayaknya Dorna di luar negeri tidak pakai cara seperti ini. Tapi percaya tidak percaya itu terjadi (di Indonesia). Mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini, jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," kata Denny kepada wartawan di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denny menjelaskan, pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan. Tapi di sisi lain, sebenarnya sirkuit juga perlu terkena guyuran hujan, supaya trek dingin tidak panas.
"Iya banyak (orang Dorna melihat), kan sebelum event mbak Rara mutar, nanti dia menaruh sajen di mana, seperti di pintu race control, di tempat start dan juga di dalam," sambung Denny.
![]() |
Dikutip dari detikNews, pawang hujan itu bernama Rara Isti Wulandari. Rara melakukan ritual agar cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika cerah selama pelaksanaan balap MotoGP.
Rara pernah menjadi pawang hujan acara Opening Asian Games 2018. Dia mengaku diajak untuk berkolaborasi dengan otoritas sirkuit. Rara sudah melakukan ritual tradisional saat sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3).
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP