Valentino Rossi bakal punya tim sendiri di MotoGP 2022, Aramco Racing VR46. Dia juga digadang-gadang bisa menemani adiknya, Luca Marini. Tapi juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz tak mengharapkan Valentino Rossi geber motor Ducati musim depan. Apa kata Schwantz?
Genap empat tahun Rossi tak mencicipi kemenangan, sejak terakhir kali di Sirkuit Assen, MotoGP Belanda 2017 silam. Performa Rossi dari hasil paruh pertama MotoGP 2021 juga kurang memuaskan. Juara dunia 9 kali ini baru mengoleksi 17 poin, dan duduk di peringkat 19 klasemen sementara MotoGP.
Dari sembilan balapan yang sudah dijalani musim ini, Valentino Rossi tercatat sudah tiga kali gagal finis. Terbaru di Sirkuit Assen dalam gelaran MotoGP Belanda. Dia mengalami kecelakaan yang membuat Yamaha tunggangannya hancur berantakan.
Spekulasi mengenai masa depan Rossi telah menjadi perbincangan sejak beberapa musim terakhir. Di awal musim ini sendiri, pebalap berusia 42 tahun mengatakan akan mengambil keputusan di paruh musim.
Meski tampil kurang ciamik, Bos besar Aramco Racing Team VR46, Pangeran Arab Saudi Abdulaziz bin Abdullah Al Saud meminta Valentino Rossi jangan pensiun dulu. Dia ingin Rossi terus membalap bersama adiknya, Luca Marini dengan motor Ducati.
Aramco Racing Team VR46, sudah mengikat kontrak untuk berlaga di ajang MotoGP mulai 2022 sampai 2026. Sementara motor tahun depan akan mendapat dua jenis, satu Desmosedici spek pabrikan terbaru dan satu Desmosedici GP21.
Tapi Kevin Schwantz tak yakin Valentino Rossi bisa mengendarai Ducati. Menurut Schwantz kegagalan di Ducati akan menghantui Valentino Rossi.
Baca juga: Quartararo Naiki Motor Yamaha Kayak Binatang |
"Ya saya pernah membaca bahwa Valentino tidak mengesampingkan hal itu (menunggangi motor Ducati di Aramco Racing Team VR46)," kata Schwantz seperti dikutip Speedweek, Kamis (8/7/2021).
"(Dia tertawa). Tapi saya tidak berpikir dia ingin kembali dan mengendarai Ducati lagi - setelah pengalamannya di 2011 dan 2012," sambungnya.
Flash back ke dua musim tersebut, performa Rossi memang tak keluar bersama Ducati. Pada musim pertamanya di Ducati, Rossi finis di urutan ketujuh klasemen akhir pebalap dengan 139 poin. Dari 18 seri, pebalap Italia ini cuma naik podium sekali.
Lalu Valentino Rossi dan Ducati pun berpisah pada akhir musim 2012. Total selama berseragam Ducati, Valentino Rossi tidak mencerminkan statusnya sebagai legenda hidup MotoGP, dia hanya meraih tiga podium.
Meski demikian Ducati yang dulu berbeda dengan sekarang. Desmosedici GP kerap tampil di garis terdepan. Bahkan dua pebalapnya kini; Johan Zarco, dan Francesco Bagnaia berada di tiga besar klasemen MotoGP 2021.
Schwantz tahu betul kalau motor Ducati sudah lebih baik dari yang dulu. Namun dia mengatakan berkaca dari performa Rossi di Yamaha, tetap tidak menjanjikan.
"Ya, itu motor yang jauh lebih baik sekarang. Itu sudah pasti," ucap Schwantz.
"Sulit untuk melihat Valentino sekarang, di posisi dia sekarang, di saat dia kualifikasi dan finis di posisi belakang. Dia tidak pernah tertinggal jauh di sepanjang karier," lanjut dia sambil menghela napas panjang.
"Semuanya terlihat cukup berbahaya dari depan ke belakang," ucap Schwantz.
Simak Video "Valentino Rossi Tak Sabar Nantikan Kelahiran Anak Keduanya"
(riar/din)