Mengenal Teknik yang Dipakai Marquez saat Pilih Vinales Jadi 'Pengawal'

Mengenal Teknik yang Dipakai Marquez saat Pilih Vinales Jadi 'Pengawal'

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 30 Mei 2021 15:01 WIB
Repsol Honda Teams Spanish rider Marc Marquez (L) competes with Monster Energy Yamaha Spanish rider Maverick Vinales during the MotoGP race of the Spanish Grand Prix at the Jerez racetrack in Jerez de la Frontera on July 19, 2020. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)
Marc Marquez dan Maverick Vinales Foto: AFP/JAVIER SORIANO
Jakarta -

Marc Marquez dan Maverick Vinales terlibat drama jelang MotoGP Italia 2021. The Baby Aliens memilih Vinales sebagai 'derek' dalam sesi Q1 MotoGP Italia, Sabtu (29/5/2021). Meski pada akhirnya Marc Marquez meminta maaf atas aksinya tersebut.

Dalam sesi kualifikasi kemarin, Marc Marquez terus menempel Maverick Vinales. Ini dilakukan pebalap berusia 28 tahun itu untuk mendapatkan slipstream.

Seperti diketahui teknik slipstream memanfaatkan area dengan tekanan udara lebih rendah di belakang pebalap lain demi mengurangi hambatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring kendaraan melaju cepat, kendaraan itu akan menghadapi hambatan udara yang 'menampar' dari depan. Makanya, sistem aerodinamika terbaik dibutuhkan para pebalap untuk bisa memecah hambatan angin dengan sempurna sehingga bisa melaju lebih cepat lagi.

Teknik slipstream bisa diterapkan oleh pebalap yang posisinya di belakang pebalap lainnya. Pebalap itu bisa membuntuti pebalap di depannya yang sudah memecah angin di depan.

ADVERTISEMENT

Marc Marquez pun terlihat anteng di belakang Maverick Vinales sejak kualifikasi Q1 MotoGP Italia. Vinales pun 'mengawal' Marquez dengan baik.

Marquez bahkan menunggu Vinales untuk keluar ke lintasan pada laju keduanya bahkan mengikuti dia sampai pit. Vinales pun tak bisa menyembunyikan kekesalannya dengan Marquez. Dalam tayangan ulang memperlihatkan, rider Spanyol itu mengomeli kompatriotnya itu saat memasuki pitlane.

Taktik Marc Marquez mencari slipsteam dari Maverick Vinales membawanya ke waktu tercepat di Q1, sehingga berhak lolos ke Q2. Ada pun Vinales hanya bisa finis ketiga dan tak bisa mengikuti sesi kualifikasi kedua.

Marquez mengakui terpaksa melakukannya karena kondisinya yang memburuk saat sore hari. Dia merasa tidak enak dan meminta maaf atas aksinya tersebut.

[Gambas:Instagram]



"Ya, saya bertemu Maverick sebelum masuk TV. Saya meminta maaf karena saya tahu ini tidak fair dan saya bilang kepadanya 'Kamu berhak untuk marah'," kata Marquez, dikutip dari Autosport.

"Saya merasa tidak begitu baik dan saya berhenti di FP4 sebelum akhir dan saya bilang ke tim; 'Saya tidak bisa merasakan apa-apa pada motornya, kita perlu membuntuti seseorang'. Kami memeriksa daftar dan rider tercepatnya adalah Vinales,".

"Apabila saat itu ada yang lain, kami bisa saja memilih yang lainnya itu dan saya kemudian mengikutinya. Ini murni taktik, karena itulah satu-satunya cara untuk meningkatkan diri," ujar Marc Marquez.




(riar/din)

Hide Ads