Honda mengumumkan hanya akan memasok mesin untuk Red Bull Racing sampai Formula 1 2021 saja. Apakah hal ini akan memicu hengkangnya Mercedes juga?
Seperti diketahui, Honda memutuskan pamit dari ajang jet darat itu lantaran ingin fokus mengembangkan proyek mobil bebas emisi karbon. Sumber daya yang selama ini mengalir untuk F1 akan dialihkan ke proyek tersebut.
Bos Daimler Ola Kallenius mengatakan saat ini Mercedes berkomitmen untuk tetap berada di ajang balap F1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hanya punya sedikit alasan untuk keluar dari Formula 1 seperti Bayern Munchen (jika) keluar dari sepak bola," ujar Ola seperti dikutip dari Autonews, Jumat (16/10/2020).
Dengan kata lain, tidak masuk akal untuk pergi saat pabrikan begitu kompetitif setiap tahunnya. Tentu saja, Mercedes-AMG Petronas F1 tidak hanya kompetitif, mereka adalah juara enam kali (gelar berturut-turut), dan sebentar lagi akan menjadi tujuh.
Namun Ola mengungkapkan rencana perusahaan untuk memangkas biaya di sektor F1. Selain itu, pabrikan asal Jerman ini juga memiliki benang merah untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas balap kendaraan bermotor.
Baca juga: Honda Cabut, Masa Depan F1 Dipertanyakan |
"Dampak keuangan akan berkurang setengahnya dalam tiga tahun ke depan. Kami memiliki target pengurangan biaya yang lebih agresif di sektor F1 dibandingkan lainnya," imbuh Ola Kaellenius.
Perusahaan mobil itu sedang mengembangkan rencana untuk membuat olahraga balap beremisi netral, termasuk melalui penggunaan bahan bakar sintetik, dan ingin memotong biaya yang diperlukan untuk berkompetisi.
"Dampak finansial bersih akan berkurang setengahnya dalam tiga tahun ke depan. Kami bahkan memiliki target pengurangan biaya yang lebih agresif di Formula 1 daripada perusahaan lainnya," sambungnya.
Kaellenius menekankan bahwa Daimler juga tengah berupaya memenuhi target emisi karbon dioksida, melalui penjualan mereknya di Eropa.
Mercedes-Benz telah meningkatkan penjualan mobil elektrik dan hybrid dalam kuarter ketiga tahun ini dan akan meneruskan upaya itu hingga akhir tahun, kata dia.
Sementara F1, pada November 2019 lalu mengumumkan ambisinya untuk membuat olahraga itu beremisi karbon nol pada 2030. Mobil pun masih menggunakan internal combustion engine (ICE), tetapi bahan bakar memanfaatkan biofuel.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah