Hampir Jatuh 10 Kali, Dovizioso Ungkap Alasan Motornya 'Letoy' di MotoGP Prancis

Hampir Jatuh 10 Kali, Dovizioso Ungkap Alasan Motornya 'Letoy' di MotoGP Prancis

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 15 Okt 2020 10:50 WIB
Italian rider Danilo Petrucci of the Ducati Team steers his motorcycle followed by Australian rider Jack Miller of the Pramac Racing during the MotoGP race of the French Motorcycle Grand Prix at the Le Mans racetrack, in Le Mans, France, Sunday, Oct. 11, 2020. (AP Photo/David Vincent)
MotoGP Prancis 2020 Foto: AP/David Vincent
Jakarta -

Desmosedici GP20 jadi motor finis paling depan di MotoGP Prancis. Danilo Petrucci keluar sebagai jawara, sedangkan Dovizioso malah tercecer ke posisi empat. Kok, bisa?

Padahal Dovizioso termasuk rider yang dijagokan bakal naik podium di Sirkuit Le Mans, Minggu (11/10) lalu. Di awal balapan ia tampil garang, bersaing dengan Jack Miller, Danilo Petrucci memperebutkan posisi terdepan.

Sayangnya The Little Dragon tidak bisa mempertahankan performa itu. Rider berusia 34 tahun ini makin merosot di 10 lap terakhir. Alex Rins tampil luar biasa, rider Suzuki Ecstar itu menyodok ke posisi dua, tapi sayangnya jatuh di tikungan kedua. Dovizioso makin kendur usai Alex Marquez menikungnya pada lap ke-24.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncaknya, Desmosedici GP20 yang ditunggangi Andrea Dovizioso terus menurun. Pol Espargaro menyalip rider Italia itu saat balapan menyisakan dua putaran lagi. Dovi gagal podium, ia menuntaskan balapan di posisi empat.

Dovizioso mengakui penyebab motornya makin letoy di ujung balapan karena strategi pemilihan ban yang salah. Danilo Petrucci memilih ban medium (depan) dan soft (belakang), sedangkan Dovizioso percaya dengan dua ban soft.

ADVERTISEMENT

"Saya berjuang untuk paruh pertama balapan karena Danilo sangat cepat dan kuat dalam situasi itu. Tapi saya bisa cepat di tikungan dan melakukan pengereman, tapi 10 lap terakhir ketika trek hampir kering, saya benar-benar kehabisan (daya cengkeram) ban," ungkap Dovizioso seperti dikutip dari Crash, Kamis (15/10/2020).

"Saya sudah mencapai batas di depan dan makin parah lap demi lap makin parah, saya hampir 10 kali jatuh. Dengan ban yang berbeda saya harus bertarung dengan Danilo." jelas Dovizioso.

Ia mengaku sedikit kecewa sebab seharusnya bisa mendapat posisi lebih baik, andai memilih ban yang tepat. Kesempatan itu jadi keuntungan bagi Dovizoso bisa memangkas jarak poin dengan Fabio Quartararo.

"Saya sangat kecewa karena saya pikir kami bisa mendapatkan lebih banyak poin (dari pemimpin seri Quartararo) tetapi pada akhirnya setidaknya kami memperoleh sesuatu. Kami harus senang, semua orang mengambil banyak risiko dan kami keluar pada akhir pekan dengan mengantongi poin bagus," ujar Dovizioso seperti dikutip dari Motorsport.

"Saya hanya lambat (di akhir balapan), saya telah kehabisan ban belakang dan saya tidak dapat melakukan apa-apa," imbuhnya lagi.




(riar/lua)

Hide Ads