Dolar Meroket, Produsen Bakal Kerek Harga Motor di Indonesia?

Dolar Meroket, Produsen Bakal Kerek Harga Motor di Indonesia?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Senin, 22 Apr 2024 16:04 WIB
Suzuki Burgman Street 125 EX diperkenankan dalam pameran IMOS+ 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (25/10/2023).
Harga motor di Indonesia bakal naik usai nilai tukar dolar meroket? Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah terus meroket. Bahkan, hingga hari ini (22/4), US$ 1 sudah setara Rp 16.207. Lantas, apakah kondisi tersebut akan berdampak langsung pada kenaikan harga kendaraan seperti sepeda motor?

Teuku Agha selaku Sales and Marketing Department Head 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan kenaikan nilai tukar dolar bisa mempengaruhi harga jual motor di Indonesia. Namun, kondisi tersebut hanya berlaku pada produk yang masih berstatus impor.

"Harga unit motor CBU (completely built up) otomatis kena dampak akibat naiknya nilai tukar dolar. Kalau unit yang diproduksi lokal, tergantung dengan bahan bakunya, ada yang impor atau tidak," ujar Teuku Agha kepada detikOto, Senin (22/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau masih ada yang impor, otomatis akan berpengaruh juga terhadap biaya produksi kendaraan," tambahnya.

Suzuki Burgman 125Suzuki Burgman 125 Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

Hingga saat ini, Suzuki belum berencana menaikkan harga jual motornya di Indonesia. Padahal, produk mereka banyak yang statusnya masih impor dari India, seperti Suzuki Avenis, Burgman dan Gixxer 250. Menurut Agha, pihaknya masih di tahap wait and see.

ADVERTISEMENT

Namun, ketika harus menaikkan harga jual motornya di Indonesia, Suzuki telah menyiapkan strategi khusus agar konsumen tetap merasa puas. Salah satunya dengan menghadirkan layanan aftersales atau purnajual tambahan.

"Antisipasi Suzuki untuk hal ini kami meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen di showroom-showroom utama kami seperti pekan free check up dan free oli untuk konsumen loyal yang menerima undangan," ungkapnya.

Rupiah semakin melemah di hadapan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp 16.178 siang ini, Selasa (16/4/2024).Hari ini, Senin (22/4), 1 dolar Amerika Serikat tembus Rp 16.207 Foto: Andhika Prasetia

Selain Suzuki, kami juga telah menghubungi produsen roda dua lain seperti Honda untuk meminta tanggapan mengenai kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Namun, hingga berita ini ditulis, mereka belum meresponsnya.

Sebagai catatan, meroketnya nilai tukar dolar AS dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS yang naik bulan lalu, hingga hubungan Israel-Iran yang memanas sejak 1-2 pekan terakhir.




(sfn/rgr)

Hide Ads