HM Engineering 'bermain' di luar zona nyamannya. Biasa menggarap simulator balap, kali ini mereka berhasil merealisasikan ide iseng untuk membangun motor dari akrilik dan terciptalah HME-EV1.
Di bawah komando Harris Muhammad, sang CEO HM Engineering, motor listrik ini berhasil mereka bangun dari rangka full akrilik dan dengan proses pengerjaan yang jauh dari kata rumit.
![]() |
"Nah pada awalnya itu kan kami sudah terbiasa membuat simulator mobil, itu framenya dari akrilik. Dari situ, kami bergerak untuk membuat simulator motor pakai akrilik juga dengan ukuran base-nya itu dari Ninja 250 karbu karena parts-nya itu mudah ditemui," ujar Harris Muhammad kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari situ kan, kita tahu kalau seru nih punya motor dari akrilik. Dari situ, kita hanya makan waktu 2 minggu dari nol, dari desain, dan sampai selesai itu hanya makan waktu 2 minggu," lanjut pria ini ramah.
Ikut rancangan simulator motor yang mereka buat, motor listrik HME-EV1 ini juga dibangun dari cetak biru ukuran Kawasaki Ninja 250.
HM Engineering merancang ukuran panjang sumbu roda, rake setang, hingga posisi berkendara senaturalnya Kawasaki Ninja 250. Hal ini untuk kenyamanan dan juga mempersingkat riset.
"Tangki itu sebetulnya gunanya tidak hanya untuk menyimpan bensin kalau di motor (sport) bermesin fosil. Tapi untuk kenyamanan pengendara, ketika menjepit, bermanuver, terus untuk perut menahan kalau ada pengereman mendadak agar tidak maju posisinya," ujar Harris.
Penggunaan bahan akrilik di motor ini benar-benar mendominasi. Tak hanya rangka utama, bagian komstir pun digarap dengan akrilik yang dicetak secara 3D.
Harris dan tim bahkan sudah punya lengan ayun dari bahan akrilik, yang sayangnya belum mereka pasang saat detikOto meliput motor ini.
"Saya ingin membuktikan kalau akrilik pun kuat. Tapi harus dicampur dengan desain. Itu tergantung dengan desain, kalau desainnya salah itu bisa jadi mudah pecah," ujar Harris.
![]() |
HME-EV1 mengusung baterai berkapasitas 50Ah yang diklaim bisa menempuh jarak 100 km.
Baterai ini memberikan energi ke motor listrik dan dapat melajukan motor ini hingga 100 km per jam.
"Motornya ini punya spesifikasi top speed di 100 km per jam. Jadi motor listrik itu, spesifikasinya itu tergantung dari kekuatan magnet juga selain lilitan," ujar Harris.
Harris bahkan mengatakan masih dapat membuat motor ini melesat lebih cepat lagi. Namun sayang, untuk saat ini motor listrik yang mereka pakai hanya mampu berlari hingga 100 km per jam.
"Jadi kalau magnetnya itu kuatnya misalnya segini ya nanti top speednya segini terus. Kita cuma bisa meningkatkan akselerasi. Kalau mau lebih tinggi (top speed) lagi ya itu magnetnya harus ditingkatkan," lanjutnya.
Selain pengerjaannya yang tak memakan waktu lama, HM Engineering juga tak banyak mengeluarkan anggaran untuk membuat motor ini.
"Kalau sampai detik ini, ini sudah mencapai Rp 60 juta. Karena part yang paling mahal dari sebuah motor listrik itu ya baterai," tutup Harris.
(mhg/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah