Sepeda Motor Sedot 69% Bensin Nasional, Saatnya Beralih ke Listrik

ADVERTISEMENT

Sepeda Motor Sedot 69% Bensin Nasional, Saatnya Beralih ke Listrik

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 16 Des 2022 09:41 WIB
Pemudik dengan sepeda motor melintas di kawasan Simpang Jonim menuju arah Jakarta di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2022 akan terjadi pada 6-8 Mei 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Sepeda motor paling banyak konsumsi bensin di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta -

Tidak dimungkiri, populasi sepeda motor di Indonesia sangat banyak. Sepeda motor dipilih masyarakat Indonesia karena harganya terjangkau dan mudah digunakan untuk mobilitas.

Namun siapa sangka, ternyata sepeda motor paling banyak 'menyedot' bensin di Indonesia. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia didominasi oleh sepeda motor.

"Konteks beban penyediaan BBM, data tahun 2021 kelihatan sepeda motor menyedot 38% dari BBM nasional, ketersediaan BBM campur antara bensin dan solar," ujar Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), Ahmad Safrudin, dalam FGD "Standard grCo2/km dan Subsidi KBLBB yang Tidak Membebani APBN, Rabu (14/12/2022).

Kendaraan dengan konsumsi bahan bakar minyak terbanyak nomor dua adalah truk dengan angka 27%, kendaraan penumpang bermesin bensin 17%, bus 11% dan kendaraan penumpang bermesin diesel 7%.

"Kalau kita ambil yang bensinnya saja, 69% disedot oleh sepeda motor. Jadi mobil itu hanya 31%," sambung Ahmad Safrudin atau yang akrab disapa Puput.

Tahun 2021, sepeda motor mengonsumsi bensin sebanyak 25.375.105 liter. Sementara roda empat hanya 11.167.394 liter atau 31% dari total BBM jenis bensin yang terjual pada 2021.

"Jadi kita sepakat dengan pemerintah untuk masuk ke elektrifikasi road transportation mulai dari sepeda motor. Yang lain bukannya tidak penting, tetap penting, tapi kita trigger dari situ. Mudah-mudahan dari trigger dari sepeda motor ini akan memberikan percepatan di kemudian hari," ucap Puput.

Setelah sepeda motor, menurut Puput, pergeseran bus menjadi tenaga listrik juga sangat strategis.

"Ini menjadi semacam kelaziman di seluruh dunia untuk men-trigger pertumbuhan product tertentu dalam konteks kendaraan bermotor, pemerintah mengalokasikan budget di APBN/APBD agar bergulir pertumbuhan industri otomotif dengan memproduksi bus (listrik) tadi. Toh tiap kota juga menggunakan bus, shuttle dan sebagainya yang rata-rata itu dimungkinkan dibeli oleh pemerintah atau operator," kata Puput.



Simak Video "Berenang di Sungai, 5 Bocah di Bekasi Temukan Motor"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT