Kalau Semua Pakai Motor Listrik di Jakarta, Polusi Turun Segini

ADVERTISEMENT

Kalau Semua Pakai Motor Listrik di Jakarta, Polusi Turun Segini

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 24 Sep 2022 18:07 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melakukan test drive sepeda motor listrik. Test drive ini dilakukan dari Kawasan Gedung Sate ke Sukajadi, Kota Bandung.
Ilustrasi konvoi motor listrik Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengatakan sepeda motor merupakan penyumbang polusi terbesar. Jika seluruh sepeda motor bensin beralih ke listrik, polusi di DKI Jakarta bisa turun hampir separuhnya.

Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin atau akrab disapa Puput menerangkan konsentrasi pencemaran PM10 totalnya cukup besar, sekitar 39 ribu ton (per hari) polutan dimuntahkan di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak 19 ribu di antaranya berasal dari kendaraan bermotor atau sekitar 47 persen, 20 persen industri, 11 persen dari debu jalanan, pembakaran sampah 5 persen, konstruksi sekitar 11 persen, dan power plant 4 persen. Sedangkan konsentrasi PM 2,5 atau partikel debu 2,5 milimicron, totalnya itu 29 ribu ton per hari, hampir 17 ribu ton berasal dari transportasi.

"Beban emisi -polutan udara, di Jabodetabek diperkirakan 19.165 ton per hari, yang bersumber dari sepeda motor 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga sekitar 0,01 persen," ujar pria yang disapa puput saat diskusi virtual, dikutip Sabtu (24/9/2022).

Puput menambahkan saatnya mengkonversi kendaraan bermotor yang lebih rendah emisi, syukur-syukur bisa beralih ke kendaraan listrik.

"Sebagai kontribusi terbesar mencapai 45 persen polutan di DKI Jakarta berasal dari sepeda motor akan sangat strategis dan efeknya langsung berasa kalau kita melakukan terobosan dengan mengendalikan sepeda motor dengan teknologi rendah emisi, syukur-syukur dalam hal ini mengadopsi konversi sepeda motor listrik," kata dia.

Di sisi lain, populasi motor listrik di Indonesia masih minim. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengatakan belum memiliki data wholesales (distribusi pabrik ke dealer), sebab anggotanya juga belum menjual motor listrik. Tetapi berdasarkan data SRUT (Sertifikat Registrasi Uji Tipe) sudah 43 merek yang mendaftarkan motor listrik.

"Sampai dengan bulan Juli tanggal 19, kita tekniknya melihat registrasi dari SRUT yang diterbitkan oleh Kemenhub, berdasarkan data kumulatif sampai Juli kemarin itu jumlahnya 19.024 unit," kata Hari saat diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif.

"Pertanyaannya berapa sebulan? Tahun lalu kumulatif jumlahnya 12 ribuan sepeda motor. Artinya di bulan ini sampai bulan Juli ada tambahan 7 ribu. Kalau tujuh ribu rata-rata per bulan di-absorb sekitar 1.000 unit per bulan, kira-kira kalau sampai akhir September kira-kira 21 ribu," ujar dia.

Permintaan motor listrik dinilai masih terlalu kecil. Seperti diketahui penjualan motor bensin saja per tahunnya bisa mencapai angka rata-rata 6 juta unit.



Simak Video "Polusi di Bangkok Makin Parah, Warga Mengeluh Mata Seperti Terbakar!"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT