Pabrikan Sepeda Motor Mulai Pulih dari Krisis Chip, Jualan Tembus 500 Ribu Unit

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 16 Sep 2022 12:18 WIB
Ilustrasi penjualan sepeda motor Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Inden sepeda motor sampai berbulan-bulan ditengarai karena krisis chip semikonduktor. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengklaim masalah akibat krisis chip sudah mulai terselesaikan.

"Pabrikan terbesar kita yang ada di sini itu sudah solve semikonduktornya," kata Sekretaris Umum Hari Budianto saat diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif, Kamis (15/9/2022).

Seperti diketahui AISI saat ini beranggotakan lima pabrikan, yakni Honda, Suzuki, TVS, Yamaha, dan Kawasaki. Hari melanjutkan bukti penyelesaian masalah semikonduktor bisa terlihat dari data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) yang mengalami peningkatan. Jika melihat data wholesales Agustus 2022 mencapai 524.821 unit, terbesar dibandingkan data dua tahun terakhir.

"Kita lihat angka Agustus tadi sudah mencapai 524 ribu itu sudah rata-rata normal kita, di 4 bulan sisanya kita berharap bisa penuhi juga. Kalau ditanya kapan (selesai masalah krisis chip) ? Lho udah solve kok ditanya kapan," ungkap Hari.

Hari mengatakan masalah pasokan chip semikonduktor ini terdiri dari berbagai faktor, mulai dari imbas perang Ukraina-Rusia, hingga masalah COVID-19 yang membatasi aktivitas di negara produsen komponen chip semikonduktor.

"Faktor semikonduktor salah satunya karena Rusia-Ukraina, tapi ada faktor lain kemarin itu adalah masalah Shanghai Lockdown, sebagian juga supply-nya ada dari China, walaupun supplier kita tidak hanya dari China, tapi bahan bakunya bisa dari China, nanti diekspor ke Amerika, Taiwan, baru nanti masuk supply chain ke tier 1 kita," jelas Hari.

Lebih lanjut Hari menerangkan bisnis semikonduktor memiliki perputaran produksi dengan skala tinggi. Sektor otomotif yang sempat redup pada 2020 mulai mengurangi chip semikonduktor. Lalu berebut dengan sektor elektronik karena permintaan yang melejit.

"Waktu itu sempat terjadi masalah karena satu pada saat pandemi 2020, semua sedunia terimbas, kita hampir 50 persen ya., pada saat itu permintaan semikonduktor turun dari sektor otomotif, sedangkan semikonduktor produksinya besar kalau mereka nggak ada yang menyerap, mereka rugi juga. Pada saat yang sama di sektor telekomunikasi semua orang online di elektronika semua naik. Sehingga slot yang tadinya sektor otomotif itu diredam, di-absorb sama sektor elektronika,"

Namun krisis chip semikonduktor kembali menghantui produksi sepeda motor di Indonesia setahun berikutnya.

"Pada 2021, pada saat otomotif recovery, slot tadi masih sama. Karena kan kontraknya 1-2 tahun. Di situlah terjadi pada saat industri otomotif minta naik, mereka sudah alokasikan sudah untuk di sektor elektronika yang notabenenya lebih cuan daripada sektor sini," ungkap Hari.

"Saat ini tahun 2022 itu terdampak itu adalah strategic management. Bagaimana mereka menghadapi strategic partner mereka supaya mengamankan supply semikonduktor ini supaya bisa menjamin produksi di dalam negeri," jelas Hari.



Simak Video "Video: Viral Oknum Patwal di Puncak Pepet Pemotor Berujung Pencopotan"

(riar/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork