Bahaya yang Mengintai Pemotor Langkahi Pembatas Busway

Bahaya yang Mengintai Pemotor Langkahi Pembatas Busway

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 01 Nov 2019 10:38 WIB
Pemotor melawan arus lalu lintas. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Melanggar lalu lintas jadi cara yang dilakukan pengendara untuk memangkas waktu perjalanan dan seakan semakin afdal jika dilakukan berjamaah. Sering kali pelanggaran ini dilakukan oleh pemotor yang jumlahnya lebih banyak dan berukuran lebih kecil.

Melewati trotoar pejalan kaki sampai melompati pembatas jalur busway dapat dilakukan ketika kondisi jalan dirasa sudah terlalu padat. Padahal perilaku berkendara seperti ini diintai oleh bahaya risiko tak terduga.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak pengemudi motor tidak sadar bahwa kendaraan terkecil di jalan yang mereka pakai adalah paling bahaya dan secara perundangan mereka harus mengalah. Tapi karena mereka tidak kompeten regulasi, pengetahuan dan etika maka terjadi hal seperti itu," kata komisi keselamatan berkendara IMI DKI Jakarta, Erreza Hardian saat dihubungi detikcom, Kamis (31/10.2019).

Kebiasaan seperti itu muncul dari pemikiran dangkal yang berpikir bahwa dengan mengendarai sepeda motor berarti durasi perjalanan dari satu titik ke titik harus lebih cepat. Berlandaskan pemikiran seperti itu, unsur keamanan dan kenyamanan pun kerap diabaikan dalam mengendarai sepeda motor yang sering kali malah juga mengganggu pengguna jalan lain.



Untuk diri sendiri tentu fisik yang tak kuat bisa mengalami cedera jika motor menimpa tubuh pemilik motor. "Motornya sendiri merupakan bahaya karena tidak seimbang karena hanya punya 2 roda, risikonya jatuh. Bahaya motor yang berat, risikonya cedera fisik tentunya," ujar Reza.

Sedangkan untuk pengguna jalan lain, risikonya terjadi tabrakan dengan pengendara dari jalur lainnya.

"Bahaya melawan arah risikonya tabrakan, bahaya tidak menjaga jarak risikonya saling senggol dan terjatuh," tambahnya.


(rip/rgr)

Hide Ads