![]() |
Sesuai bocoran Honda saat pertama kali meluncurkan skutik bongsor 250cc itu bahwa banderolan harganya berada di kisaran Rp 70 jutaan, tepatnya Rp 76,5 juta OTR Jakarta. Setahun berselang harga Forza terus merangkak naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs resmi PT Astra Honda Motor, harga Forza saat ini dibanderol Rp 81,95 juta atau merupakan kenaikan ketiga kalinya sejak pertama kali diumumkan. Secara total harga Forza naik Rp 5,45 juta sejak pertama kali. Berdasarkan catatan detikcom harga Forza dibuka dari Rp 76,5 juta naik menjadi Rp 79,5 juta, kemudian Rp 81,727 juta, dan terakhir Rp 81,95 juta.
![]() |
"Harga ini (Rp 81,95 juta) sudah berlaku per 1 Juli di Jakarta,"sebut General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor, Ignatius Didi Kwok saat dihubungi detikcom, Selasa (6/8/2019).
Di Indonesia, Forza terbilang datang terlambat. Sebelum Forza, Yamaha sudah terlebih dulu memboyong Xmax ke Indonesia. Xmax pertama kali dikenalkan ke publik Tanah Air pada November 2016.
Baca juga: Nih Daftar Skutik Honda yang Naik Harga |
Kemudian pada Mei 2017, pabrikan berlambang Garpu Tala itu membuka pemesanan Xmax secara online. Berbarengan dengan pemesanan online, harga Xmax pun terungkap. Yamaha membuka harga Rp 55 juta OTR Jakarta. Lalu, pada saat Forza diluncurkan harga Xmax tercatat Rp 57,8 juta.
Hampir tiga tahun berselang, Yamaha masih mempertahankan harga Xmax di bawah Rp 60 juta. Tercatat saat ini Xmax dibanderol Rp 59,3 juta OTR Jakarta seperti tercantum dalam situs resmi Yamaha Motor Indonesia.
![]() |
Diproduksi secara lokal di pabrik Pulogadung membuat harga Xmax lebih terjangkau dibandingkan Forza. Ini berbeda dengan Forza yang masih didatangkan dari Thailand.
Saat peluncuran Vice President Director PT Astra Honda Motor Johannes Loman menyebut potensi pasar skutik 250cc di Indonesia belum mampu membuat pihaknya melokalisasi produk Forza. Setidaknya penjualan skutik 250cc harus bisa menyentuh angka 1.000 unit setiap bulan agar menguntungkan bagi perusahaan.
![]() |
"Kalau mengenai angka kami mesti hitung ya, akan lebih murah CBU atau lokalisasi, lokalisasi karena butuh investasi. Kalau jumlah (penjualan) kecil dibagi dari investasi itu bisa lebih mahal daripada kami impor," ucap Loman.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah