Dengan menggandeng BUMN dan akademisi, Gesits diharapkan bisa menjadi kekuatan baru untuk memberikan revolusi di industri otomotif di indonesia sendiri.
"Gesits dilirik 3 negara luar untuk ekspor tapi karena BUMN tidak bisa. 3 negara itu di antaranya berasal dari Eropa dan 2 dari Asia Tenggara, itu yang serius, yang datang banyak," ujar CEO Garansindo Group, Muhammad Al Abdulah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sudah selesai dan siap jalan Gesits masih belum menunjukkan wujud aslinya di depan umum.
"Kita sudah siap luncurkan tinggal tunggu momentum yang tepat, kita sudah kerja mati matian di sini," tegas Memet.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan peluncuran Gesits juga terkait dengan masa kampanye menjelang Pilpres tahun depan. Memet mengaku bersama para akademisi tidak ingin kendaraan ini dipolitisi.
"Gesits tidak mau jadi kendaraan politik. Kami sendiri bingung sebagai pengusaha karena ini sebenarnya idenya bukan politik," tutur Memet.
Keraguan pelepasan Gesits secara masif untuk konsumsi masyarakat juga melihat bagaimana konflik yang dialami mobil Esemka.
"Kendaraan ini murni hasil kerja keras anak bangsa yang ingin menunjukkan kekuatannya di sektor otomotif, bukan dijadikan isu politik menjelang pilpres," pungkas Memet.
Tonton juga 'Membedah Si 'Gesits', Motor Listrik Karya Anak Bangsa':
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah