"Kita memang banyak model untuk motor listrik tapi dinilai paling sesuai dengan Indonesia ya ini (model skutik) karena ringan dan dapat digunakan oleh semua elemen masyarakat," papar Dyonisius Beti selaku Executive Vice President YIMM kepada wartawan di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motor listrik yang menggunakan batrai Lithium-ion (50V-12Ah) dengan jangka waktu charging 3 jam tersebut merupakan langkah awal Yamaha untuk mulai membawa roda dua listriknya. Sebelum dijual ke umum, Yamaha melakukan studi terlebih dahulu ke empat institusi rekanannya yakni Universitas Pelita Harapan (UPH), Kebun Raya Bogor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, dan The Breeze BSD.
Yamaha Electric Vehicle atau E-Vino dibangun dengan desain yang menyerupai Yamaha Vino. Motor ini mampu menampung bobot hingga 150 kg.
Dengan dapur pacunya yang tak lagi memakai mesin berbahan bakar bensin, motor listrik Yamaha memiliki kecepatan maksimal 44 km/jam dengan batas jarak tempuh 33 km. Di dalam tubuhnya, E-Vino memiliki baterai cadangan yang menampung volume listrik sama.
Pada dimensinya, motor tersebut memiliki wheelbase 1.160 mm, dengan dimensi panjang 1.675 mm, lebar 670 mm, tinggi 1.030 mm. Spidometernya pun sudah Digital LCD screen display.
Sebagai informasi, hingga saat ini penjualan motor listrik Yamaha tersebut telah merambah ke kawasan Eropa dan di negara Asia seperti Jepang dan Taiwan dengan total penjualan lebih dari 10.000 unit.
"Saya pikir apa aja bisa Yamaha keluarkan motor listrik selain skutik, karena perpindahan teknologi dari bensin ke listrik itu mudah. Cuma mengganti pembakaran dan mesin. Tapi untuk sekarang, lebih cocok versi skutik dahulu," ujar Dyonisius.
"Kami sangat percaya diri untuk menghadapi era kendaraan listrik di Indonesia. Yamaha siap berkontribusi untuk hal ini," kata Minoru Morimoto selaku Presiden Direktur YIMM dalam kesempatan yang sama.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah