Baca: Motor Listrik Yamaha Bisa Dikendarai Sehari-hari?
Dyonisius Beti selaku Executive Vice President YIMM dalam gelaran Yamaha Electric Vehicle Market Trial mengungkapkan bahwa masih banyak pertimbangan agar motor listrik dapat menyesuaikan masyarakat Indonesia. Diantaranya ialah pada bidang keselamatan berkendara, karakteristik, dan perilaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat konsumen Indonesia sudah siap atau tidak untuk memakai motor listrik karena cukup berbeda (dari yang konvensional-Red). Misalkan dari kekuatannya. Ini kan (motor listrik Yamaha) belum kencang ya, sedangkan mereka inginnya motor itu ngebut," lanjutnya.
Baca: Ini Kata Kemenperin Soal Motor Listrik Yamaha
Tapi, kata Dyonisius lagi, kalau motor listrik dibuat kencang maka tingkat kecelakaan kendaraan bisa menjadi lebih tinggi. Karena, motor tersebut tak lagi bersuara seperti kendaraan roda dua pada umumnya.
"Safety itu yang sedang kita uji. Karena karakteristik dan perilaku berkendara di Indonesia cukup berbeda dari Jepang maupun Taiwan. Sehingga tak bisa kita langsung jual secara umum begitu saja," ujar Dyonisius.
Selain itu, jarak tempuh dan proses pengisian ulang pun tak kalah penting untuk diperhatikan oleh timnya. Dengan sifat yang terbiasa meninggalkan barang ketika melakukan charging, maka kemungkinan baterai akan over charging masih ada dan hal tersebut sangat berbahaya.
"Kalau over charging dan stop breakernya tak berkerja, rumah bisa kebakar. Belum lagi limbahnya (batrai yang sudah rusak dan tak terpakai-Red)," papar Dyonisius.
"Makanya untuk sekarang kita tidak langsung menjual ke masyarakat umum tapi ke lingkungan terbatas dahulu. Dari sana di lihat bagaimana perkembangannya," tutupnya (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah