Harga Mobil Listrik Makin Murah, Mobil BBM Bisa Menyusut

Harga Mobil Listrik Makin Murah, Mobil BBM Bisa Menyusut

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 12 Agu 2025 10:07 WIB
Charger mobil listrik Tesla
Ilustrasi mobil listrik. Foto: Getty Images
Jakarta -

Harga mobil listrik kian murah. Bahkan sudah setara dengan mobil-mobil bermesin konvensional. Ini membuat penjualan mobil bermesin konvensional bisa menyusut.

Makin banyak mobil listrik menjejali pasar otomotif Tanah Air. Lebih lagi, makin ke sini harganya juga kian kompetitif dan bertarung dengan mobil bermesin konvensional alias Internal Combustion Engine (ICE). Contohnya kalau kamu punya duit di bawah Rp 200 juta, untuk mobil konvensional maka opsinya ada seluruh mobil LCGC. Namun kalau mencari mobil listrik, pilihannya ada Wuling Air ev, Seres E1, atau BYD Atto 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di segmen MPV harga Rp 300-400 jutaan juga ada persaingan harga antara listrik dan mobil konvensional. Contohnya mobil seperti BYD M6 ataupun AION Y Plus berupaya merebut hati para pencinta Avanza, Veloz, Xpander dkk. Kompetitifnya harga mobil listrik ini tak lepas dari karpet merah yang diberikan pemerintah terhadap mobil tanpa asap itu.

Komponen pajaknya jauh lebih murah, mobil listrik hanya dikenakan PPN sebesar dua persen untuk model yang sudah dirakit secara lokal. Sedangkan bila statusnya CBU, tetap dikenakan PPN 12 persen bea masuk dan PPnBM-nya nol persen. Sebagai perbandingan, mobil bermesin konvensional sekelas LCGC itu dikenakan PPnBM sebesar tiga persen dan PPN 12 persen. Kian murahnya harga mobil listrik ini berpotensi membuat pergeseran di industri otomotif Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Pasar akan terpisah secara bertahap. Jika harga BEV sudah setara dengan ICE, segmen generasi muda yang berada di kota besar secara bertahap cenderung akan bergeser ke BEV, sedangkan mereka yang berada di kota-kota kecil dan luar kota akan tetap lebih tertarik ke ICE dan ICE hybrid (HEV)," terang pengamat otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi detikOto belum lama ini.

Fenomena ini kata Yannes bisa terjadi 10 tahun dari sekarang. Ini juga beriringan dengan adanya pergantian pembeli yang cenderung memilih mobil berteknologi hijau.

"Terjadi pergantian kelompok buyers mobil dari gen baby boomer (karena menua) yang hidup di era fossil fuel ke gen millenial Dan gen Z yang semakin aware terhadap value keluarga inti, semakin aware terhadap green technology. Di era itulah mobil ICE konvensional akan menyusut," tambah Yannes.




(dry/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads