Mobil China Serbu Eropa, VW Pertimbangkan Tutup Pabrik di Jerman

Mobil China Serbu Eropa, VW Pertimbangkan Tutup Pabrik di Jerman

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 04 Sep 2024 18:36 WIB
Pabrik VW di Wolfsburg
Pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman. (Foto: Rangga Rahadiansyah/detikcom)
Jakarta -

Volkswagen (VW) dikabarkan tengah mempertimbangkan menutup pabrik mobil di Jerman untuk pertama kalinya. Langkah ini dipercaya merupakan upaya untuk memangkas biaya dan merampingkan pengeluaran.

Dilaporkan Reuters, Volkswagen mempertimbangkan penutupan pabrik di Jerman untuk pertama kalinya lantaran menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil asal China. Dalam memo kepada staf, VW mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengesampingkan kemungkinan penutupan pabrik di pasar domestiknya atau mengakhiri program jaminan ketenagakerjaannya, yang telah berlaku sejak 1994 dan mencegah pemutusan hubungan kerja hingga 2029.

"Dalam situasi saat ini, bahkan penutupan pabrik di lokasi produksi dan komponen kendaraan tidak dapat lagi dikesampingkan," perusahaan tersebut menyatakan dalam memo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Volkswagen Group Oliver Blume, mengatakan industri otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat menantang dan serius.

"Lingkungan ekonomi menjadi lebih sulit, dan pesaing baru memasuki pasar Eropa. Jerman khususnya sebagai lokasi manufaktur semakin tertinggal dalam hal daya saing," kata Oliver Blume.

ADVERTISEMENT

Merek Volkswagen, yang menyumbang sebagian besar total penjualan produsen mobil tersebut, dilaporkan menjadi merek pertama dalam grup tersebut yang menjalani upaya pemangkasan biaya. VW menargetkan penghematan sebesar €10 miliar pada tahun 2026 karena berupaya merampingkan pengeluaran untuk bertahan dalam transisi ke kendaraan listrik.

Dewan pekerja perusahaan berjanji akan melakukan perlawanan sengit terhadap rencana dewan eksekutif tersebut. Dewan tersebut menambahkan bahwa VW menganggap satu pabrik kendaraan besar dan satu pabrik komponen di Jerman sudah usang.

Volkswagen saat ini telah mempekerjakan sekitar 680.000 staf. VW mengatakan bahwa pihaknya juga merasa terpaksa untuk mengakhiri program keamanan pekerjaannya yang telah berlaku sejak 1994.




(rgr/dry)

Hide Ads