Hidrogen buat Kendaraan Mulai Masif Dipakai di RI Tahun 2031

Hidrogen buat Kendaraan Mulai Masif Dipakai di RI Tahun 2031

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 09 Nov 2023 17:45 WIB
Proses pengisian tangki gas hidrogen Toyota Mirai
Mobil hidrogen (Foto: Toyota Motor Corporation)
Jakarta -

Teknologi kendaraan nantinya akan semakin ramah lingkungan. Selain kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan bertenaga hidrogen pun telah disiapkan.

Indonesia juga akan menerapkan teknologi transportasi berbasis hidrogen di masa depan. Tak sampai 10 tahun ke depan, teknologi kendaraan hidrogen akan masif digunakan di Indonesia.

"Kita sudah menyusun roadmap tahun 2021 hingga 2060. Berbagai upaya dilakukan baik di sisi supply dan di sisi demand. Harapan kita di tahun 2031 nanti, kita bisa mendorong pengembangan hidrogen untuk sektor transportasi," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna dalam Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Industri Net-Zero Emission 2060 yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian untuk sektor industri diharapkan tahun 2041 kita sudah masuk dengan hidrogen. Ini pengembangan secara masifnya," sambungnya.

Feby mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan nantinya juga akan menerapkan transportasi berbasis tenaga hidrogen. Tahun 2035, 50 persen transportasi umum di IKN adalah kendaraan ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita melihat roadmap untuk IKN, di sana juga sudah direncanakan 50 persen transportasi umum akan menggunakan listrik atau hidrogen di tahun 2035. Kemudian tahun 2040 sebagian bus juga akan beralih ke hidrogen. Kemudian diharapkan nantinya 2040 dan 2060 bisa menjadi fully menggunakan hidrogen di IKN," ucap Feby.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyampaikan, berbagai pihak sudah bergerak untuk membuat tiga ekosistem, yaitu biofuel, baterai dan hidrogen.

"Untuk Hidrogen sudah ada Pertamina, PLN, Pabrik Pupuk, dan Samator. Dengan berbagai strategi hidrogen nasional yang dilakukan semua pihak, nyatanya Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau agar tak tertinggal dengan kompetisi global dan tak lain kita segera wujudkan demi generasi kini hingga anak cucu kita di masa depan," ujar Bob.

Kendaraan berteknologi hidrogen menjadi opsi pengembangan bagi industri otomotif. Toyota sebagai salah satu pabrikan otomotif global telah memiliki teknologi kendaraan hidrogen, yakni Toyota Mirai yang mulai diproduksi secara massal pada 10 tahun lalu tepatnya di tahun 2014. Toyota Mirai merupakan kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Toyota Mirai yang didesain sebagai mobil berteknologi motor listrik dan berbahan bakar hidrogen hingga saat ini sudah hadir dengan generasi kedua yang diluncurkan pada tahun 2019.

Selain teknologi FCEV, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV). Teknologi ini menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050. Toyota meyakini dampak teknologi bersih dapat dirasakan penerapannya yang luas di seluruh pasar global.




(rgr/lth)

Hide Ads