Mobil Tanpa Sopir Kecelakaan, Siapa yang Tanggung Jawab?

Laporan dari Korea

Mobil Tanpa Sopir Kecelakaan, Siapa yang Tanggung Jawab?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 14 Jul 2023 17:38 WIB
In this photo taken in Seoul on November 23, 2022, a bus leaves its stop on the countrys first self-driving bus route run by 42 Dot, a start-up owned by South Koreas Hyundai which created the automomous driving technology. - South Koreas capital launched its first self-driving bus route on November 25, part of an experiment which engineers said aims to make the public feel more comfortable with driverless vehicles on the roads. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (Photo by ANTHONY WALLACE/AFP via Getty Images)
Kendaraan otonom (Foto: Anthony Wallace/AFP/Getty Images)
Namyang -

Tak cuma mobil listrik berbasis baterai, Hyundai Motor Group juga tengah mengembangkan teknologi mobil otonom yang bisa melaju tanpa kendali manusia. Bahkan, di Hyundai Kia Motors Namyang R&D Center di Korea, sudah dioperasikan mobil otonom level 4.

Namun, masih ada yang meragukan kemampuan mobil otonom, terutama soal keamanannya. Kalau terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil otonom, siapa yang harus tanggung jawab?

Byoung Choon Lee, Head of Autonomous Driving Development Group Hyundai, mengatakan mobil otonom sendiri terbagi menjadi lima level. Untuk versi produksi massal, kini sudah tersedia teknologi mobil otonom level 2. Teknologi otonom level dua ini semacam fitur ADAS yang sudah tersedia di mobil-mobil yang dijual di Indonesia. Namun, level 2 ini masih mengandalkan tanggung jawab pengemudi manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kendaraan level 2, kalau terjadi kecelakaan mungkin tanggung jawabnya di pengemudi. Karena level 2 hanya support," kata Byoung Choon Lee saat ditemui di Hyundai Kia Motors Namyang R&D Center, Kamis (13/7/2023).

Namun, kalau untuk kendaraan otonom level 3 ke atas, di mana teknologinya semakin canggih dan mobil bisa sepenuhnya dikontrol secara otomatis, jika terjadi kecelakaan perusahaan pembuatnya turut bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Masalah siapa yang harus tanggung jawab saat terjadi kecelakaan itu isu penting bagi perusahaan mobil otonom. Oleh karena itu, saat ini hampir semua perusahaan kendaraan mereka memproduksi kendaraan level 2. Tapi kalau di masa depan, kami percaya bahwa ke depan teknologinya lebih canggih lagi. Saat itu terjadi, kami bisa pastikan keamanan di mobil otonom level 3 dan level 4," ujarnya.

Ditambahkan Yong Wha Kim, Chief Technology Officer Hyundai Motor, dalam hal terjadi kecelakaan, siapa yang bertanggung jawab menjadi perhatian juga. Dia bilang, mobil otonom harus memastikan semua pihak.

"Tidak hanya penumpang, tapi juga harus memastikan keamanan pengendara lain dan lingkungan sekitar. Kendaraan otonom harus dipastikan keamanannya untuk semua orang," ujar Yong Wha Kim.




(rgr/dry)

Hide Ads