Tesla tampak makin mendekat ke Malaysia. Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dijadwalkan akan bertemu CEO Tesla Elon Musk pekan depan.
CEO Tesla Elon Musk dijadwalkan bakal bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim pekan depan. Pertemuan itu kabarnya dilakukan untuk membahas perkembangan investasi di Malaysia. Diharapkan, adanya investasi tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru di negeri jiran.
"Elon Musk meminta bertemu pekan depan untuk mendiskusikan kemungkinan menambah investasi di Malaysia," kata Anwar sebagaimana diberitakan media lokal, The Star.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Tengku Datuk Seri Zafrul Aziz mengatakan bahwa pihaknya telah menerima proposal Tesla untuk mengimpor mobil listrik asal Negeri Paman Sam itu ke Malaysia. Tesla, kata Zafrul, bakal membangun kantor di Malaysia, mengenalkan 'experience center', membangun jaringan purna jual, serta membangun stasiun 'Supercharger'.
Kehadiran Tesla di Malaysia juga dipercaya bisa meningkatkan kemampuan pekerja di segmen mobil listrik. Tak cuma itu, diharapkan juga perusahaan lokal bisa memasok komponen ke Tesla baik secara domestik maupun global.
Terkait hal itu, Elon Musk sama sekali belum buka suara. Adapun Zafrul membocorkan masuknya Tesla di Malaysia difasilitasi oleh MITI melalui inisiatif BEV Global Leaders. Tesla adalah merek pertama yang ikut program ini.
Di Indonesia Gimana?
Selain Malaysia, Tesla juga disebut-sebut tengah 'pedekate' ke Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Tesla merupakan salah satu pabrikan yang berminat untuk menanamkan investasinya di Tanah Air. Namun hingga saat ini belum ada kabar lanjutan terkait rencana Tesla masuk ke Indonesia. Soal rencana Tesla membangun kantor dan showroom di Malaysia, Luhut menyebut tak berarti apa-apa. Meski begitu, Luhut tak menjelaskan lebih detail terkait rencana Tesla di Indonesia itu.
"Dengan Tesla kita masih terikat dengan NDA. Tapi saya hanya bisa cerita, Meksiko itu backyard-nya (halaman belakangnya) Amerika, jadi tentu mereka membangun di sana. Kalau di region ini mereka masih punya komitmen, yang saya tahu-saya dengar, itu kira-kira satu juta mobil. Apakah nanti ke Indonesia? Ya kita lihat saja nanti beberapa hari ke depan ini," kata Luhut pada Maret 2023.
Simak Video "Video: Elon Musk Didesak Mundur dari CEO, Imbas Saham Tesla Anjlok 50%"
(dry/rgr)