Daihatsu Luxio meluncur pada Februari 2009 silam. MPV dengan dimensi kotak dengan luas bisa menampung 8 penumpang itu kenapa kalah laris dari Xenia?
Saat ini Luxio paling murah bisa ditebus Rp 230.450.000, sedangkan varian paling mahal model 1.5 X A/T MC E4 dijual Rp 261.750.000. Bandingkan dengan harga All New Xenia yang mesin 1.5 terbaru bisa ditebus mulai dari Rp 249,5 juta hingga Rp 275,3 juta.
Luxio bisa dibilang kurang up to date jika dibandingkan Xenia. Misalnya varian tertinggi All New Xenia dengan fitur advance safety assist (ASA) hanya selisih Rp 7 juta dari Luxio termahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum tanpa penyegaran sejak diperkenalkan 14 tahun silam. Luxio nyatanya tetap laku terjual. Misalnya dalam data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo periode Januari - Februari 2023, Luxio sudah terdistribusi 599 unit. Sedangkan Xenia yang sudah menyandang status All New tembus 2.643 unit dalam periode yang sama.
Sri Agung Handayani, Marketing Director, dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan pasar Luxio masih baik. Peminat antara Xenia dan Luxio berbeda. Bahkan Luxio lebih banyak digunakan di pinggiran kota sebagai mobil harian atau bisnis travel.
"Beda segmen," kata Sri Agung di Jakarta Selatan, saat disinggung kenapa Luxio kalah laris dari Xenia.
"Jadi kalau di kita mulai menajamkan konsumen ada di main city, suburb, sama di rural itu berbeda. Jadi kita-kita ini biasa melihat mobil di kota berbeda dengan mereka yang melihat di suburb."
"Kurang lebih penetrasinya orang punya kecenderungan (beli Luxio) seperti itu (suburb), tapi di Jakarta juga ada yang beli pakai mobil ini untuk harian," sambungnya lagi.
Secara posisi Daihatsu Luxio menyasar di segmen kendaraan penumpang, lebih mewah dari Daihatsu Gran Max. Nah, Gran Max baru saja mendapat penyegaran dengan menggunakan mesin 1.500cc dengan kode 2NR-VE, mesin yang sama digunakan pada Avanza, Xenia, Rush, dan Terios.
Nampaknya Luxio belum mendapat kesempatan untuk sekadar mengganti mesin baru dengan kode NR Series seperti Gran Max. Secara pasar penjualan Luxio tak sebesar Gran Max.
Sri Agung tidak menutup kemungkinan untuk menyegarkan Daihatsu Luxio. Tapi ya lagi-lagi apakah konsumen Indonesia butuh penyegaran buat Luxio?
"pasti kita kaji dong. Ditunggu saja," kata Sri Agung.
"Kita melihat bukan mobilnya ya, yang pertama itu di dalam pengembangan kita pasal satunya harus konsumen dulu. Jadi kita harus melihat tiga prioritas utama, dari produk apa saja, dan dari non produk apa saja."
"Jadi kita akan melihat itu yang pasti dari tiga produk apa yang konsumen ingin dan apa tiga tuama dari non produk yang diinginkan. Misalnya sensitive to price, kepemilikan yang lebih gampang, TOP (total owner program) lebih panjang, atau dia servis part-nya lebih adfordable, kalau produk lebih yang styling, performance," jelas dia. '
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah