Menanti Nasib Daihatsu Luxio: Disegarkan atau Dibiarkan?

Menanti Nasib Daihatsu Luxio: Disegarkan atau Dibiarkan?

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 08 Apr 2023 11:32 WIB
Daihatsu Luxio
Daihatsu Luxio. Foto: Daihatsu
Jakarta -

Luxio jadi salah satu model yang kurang kekinian dari jajaran produk PT Astra Daihatsu Motor. Model lain yang dirakit lokal seperti Xenia, Ayla, dan Gran Max sudah mendapat penyegaran. Lalu bagaimana nasib Luxio?

Daihatsu Luxio menyentuh 14 tahun sejak pertama kali diluncurkan pada Februari 2009 silam. Minibus berhidung pesek ini tak kunjung mendapatkan status All New atau generasi baru.

Kalau dibandingkan saudaranya, Gran Max. Nasib Luxio memang terlihat berbeda. Sebab Gran Max, yang meramaikan pasar segmen komersial ringan mampu menjadi tulang punggung penjualan bagi Daihatsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara posisi, Daihatsu Luxio menyasar di segmen kendaraan penumpang, lebih mewah dari Daihatsu Gran Max. Nah, Gran Max tahun lalu mendapat penyegaran dengan menggunakan mesin 1.500cc dengan kode 2NR-VE, mesin yang sama digunakan pada Avanza, Xenia, Rush, dan Terios.

Nampaknya Luxio belum mendapat kesempatan untuk sekadar mengganti mesin baru dengan kode NR Series seperti Gran Max. Secara pasar penjualan Luxio tak sebesar Gran Max. Misalnya dari data penjualan retail (dealer ke konsumen) Januari-Februari 2023 yang dirilis Daihatsu, angka penjualan Luxio dan Sirion digabung cuma 625 unit, sedangkan Gran Max Minibus sendirian tembus 2.127 unit.

ADVERTISEMENT

Memang banyak pabrikan tak fokus bermain minibus boxy pintu geser di Indonesia. Lawan setara Luxio dengan sliding door penumpang yang harganya mepet-mepet hanyalah Toyota Sienta.

Sri Agung Handayani, Marketing Director, dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan pasar Luxio masih baik. Dia menambahkan Luxio masih memiliki peminat.

"Marketnya masih ada, baik-baik saja," ujar Sri Agung saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

"Kalau Luxio, minibus kan ada dua jenis konsumen. Ada yang buat dipakai sendiri. Ada yang dipakai peruntukkan bisnis. Jadi rata-rata bisnis yang dipakai untuk mobil minibus yang tipe bawah yang 1.3 (Gran Max) itu biasanya buat angkut barang, online, terus dia makanan gitu ya. Kalau Luxio rata-rata dipakainya buat sendiri, buat pribadi," ujar Sri Agung.

Saat ini Luxio paling murah bisa ditebus Rp 230.450.000, sedangkan varian paling mahal model 1.5 X A/T MC E4 dijual Rp 261.750.000. Bandingkan dengan harga All New Xenia yang mesin 1.5 terbaru bisa ditebus mulai dari Rp 249,5 juta hingga Rp 275,3 juta.

Atau sebagai pembanding kalau mobil Daihatsu makin canggih tapi Luxio kurang up to date. Misalnya varian tertinggi All New Xenia dengan fitur advance safety assist (ASA) hanya selisih Rp 7 juta dari Luxio termahal.

Sri Agung tidak menutup kemungkinan untuk menyegarkan Daihatsu Luxio. Tapi ya lagi-lagi apakah konsumen Indonesia butuh penyegaran buat Luxio?

"Pasti kita kaji dong (pembaruan Luxio). Ditunggu saja," kata Sri Agung.

"Kita melihat bukan mobilnya ya, yang pertama itu di dalam pengembangan kita pasal satunya harus konsumen dulu. Jadi kita harus melihat tiga prioritas utama, dari produk apa saja, dan dari non produk apa saja."

"Jadi kita akan melihat itu yang pasti dari tiga produk apa yang konsumen ingin dan apa tiga utama dari non produk yang diinginkan. Misalnya sensitive to price, kepemilikan yang lebih gampang, TOP (total ownership program) lebih panjang, atau dia servis part-nya lebih affordable, kalau produk lebih yang styling, performance," jelas dia.




(riar/dry)

Hide Ads