Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) telah menaikkan ambang batas harga low cost green car atau LCGC sebesar lima persen. Berkat kenaikan tersebut, harga on the road LCGC praktis makin mendekati Rp 200 juta.
Presiden Direktur PT Astra Digital Mobil (Mobbi), Naga Sujady mengatakan, kenaikan harga LCGC baru kemungkinan besar membuat konsumen 'hijrah' ke LCGC bekas. Sebab, harga merupakan pertimbangan utama konsumen entry level saat membeli kendaraan.
"Sebelum harga LCGC naik 5 persen, tipe mobil LCGC sudah menjadi salah satu tipe kendaraan yang banyak diminati konsumen. Sebab, LCGC ditawarkan dengan harga terjangkau dibandingkan mobil lain," ujar Naga kepada detikOto, dikutip Senin (24/3).
"Nah, dengan berlakunya kenaikan harga hingga 5 persen untuk jenis mobil LCGC, tentu ada pengaruh untuk permintaan pasar akan mobil LCGC bekas," tambahnya.
Meski demikian, hingga sekarang peralihan tersebut belum terlalu terlihat. Sebab, kenaikan LCGC baru diumumkan beberapa pekan lalu. Selain itu, belum semua pabrikan menaikkan harga produk LCGC-nya.
"Namun, hingga sekarang, (peningkatan permintaan LCGC bekas) masih belum terlalu signifikan," tegasnya.
Baca juga: Update Harga Mobil LCGC Maret 2023, Naik 5% |
Diketahui, penyesuaian harga LCGC yang meliputi Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya itu merupakan masukan dari sejumlah pihak, termasuk produsen. Rencana tersebut mengacu pada meningkatnya harga material produk dan biaya logistik.
LCGC sendiri merupakan program pemerintah yang telah bergulir sejak 10 tahun lalu. Program tersebut bisa diikuti produsen dengan mematuhi sejumlah syarat, mulai dari spesifikasi, produksi hingga kepatuhan penetapan harga yang disesuaikan dalam periode tertentu.
Simak Video "Tips Anti Ketipu Beli Mobil Bekas Ala Inspector Mobil"
(sfn/dry)