Menteri Perindustrian atau Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan, penyesuaian harga low cost green car (LCGC) telah resmi diberlakukan. Menurut Agus, kenaikannya mencapai lima persen.
Agus menjelaskan, usai pemerintah menetapkan kenaikan harga LCGC, mulai banyak produsen yang mengenalkan mobil anyar di segmen tersebut, misalnya seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla baru.
Baca juga: Resmi! Ini Harga Lengkap Toyota Agya Terbaru |
"Sudah diterapkan, sudah jalan. Makanya mereka (produsen) banyak memperkenalkan (produk baru)," ujar Agus Gumiwang di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agus menegaskan, soal penyesuaian harga LCGC tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke masing-masing produsen.
"Jadi tetap terserah mereka mau naikkan atau tidak," ungkapnya.
Mengacu dari Peraturan Menteri Perindustrian (Menperin) Nomor 33 Tahun 2013, tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), harga acuan yang ditetapkan sebesar Rp 95 juta.
Harga tersebut kemudian direvisi dan tertuang dalam Permenperin Nomor 36 Tahun 2021, tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, menjadi Rp135 juta.
Nah, dengan adanya rencana kenaikan harga LCGC sebesar 5 persen, maka patokan banderol kendaraan entry level tersebut naik sekira Rp 6,7 jutaan.
![]() |
Diketahui, penyesuaian harga LCGC yang meliputi Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya itu merupakan masukan dari sejumlah pihak, termasuk produsen. Rencana tersebut mengacu pada meningkatnya harga material produksi mobil, termasuk LCGC.
LCGC sendiri merupakan program pemerintah yang telah bergulir sejak 10 tahun lalu. Program tersebut bisa diikuti produsen dengan mematuhi sejumlah syarat, mulai dari spesifikasi, produksi hingga kepatuhan penetapan harga yang disesuaikan dalam periode tertentu.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim