Menteri Perindustrian Agus Gumiwang membocorkan bantuan pemerintah atau insentif mobil listrik skemanya berbeda dari sepeda motor listrik. Penerima bantuan subsidi tidak dibatasi atau dikhususkan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti motor listrik.
"Mobil terbuka (penerima bantuan pemerintah), tidak dibatasi harus UMKM atau siapa," ujar Agus di sela-sela pameran Gaikindo Jakarta Auto Week 2023, Jumat (10/3/2023).
Pemerintah telah menyiapkan mekanisme pemberian insentif yang hanya ditujukan bagi produsen yang telah mendaftarkan jenis kendaraan listrik yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%. Saat ini baru tiga produsen motor listrik yang memenuhi syarat, di antaranya Selis, Volta, dan Gesits sebanyak 200 ribu unit. Sedangkan mobil baru ada Wuling dan Hyundai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insentif ini direncanakan akan efektif berlaku pada 20 Maret 2023 hingga 30 Desember 2023. Tapi prioritas pemberian insentif diberikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), khususnya penerima Kredit Usaha Kecil (KUR) dan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), termasuk pelanggan listrik 450-900 VA.
Sedangkan bantuan pemerintah untuk mobil masih dihitung. Dipastikan skemanya berbeda dengan motor listrik. Untuk jumlah penerima bantuan mobil listrik diproyeksikan sebanyak 36 ribu unit.
"Masih dihitung, nanti akan menggunakan skema yang berbeda (dari bantuan pemerintah pembelian motor listrik)," sambung dia.
"Tidak ada yang bentuknya uang, jadi nanti yang kita berikan kepada produsen, alurnya produsen harus mendaftarkan jenis produknya yang akan masuk ke program. Kita memberikan kriteria untuk motor dan mobil, mereka produknya sudah 40 persen TKDN-nya makanya produsen harus segera mendaftarkan, produk produk apa saja yang sudah 40 persen," ujar Agus.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil listrik masih kecil dari total penjualan mobil di Indonesia. Dia menargetkan angka penjualan tembus ratusan ribu unit.
Airlangga membeberkan penjualan otomotif nasional mencapai 1.048.040 unit pada tahun 2022. Tapi penjualan mobil listrik baru 10.180 unit.
"Dari 1 juta mobil listriknya hanya 10 ribu, ini menjadi tantangan bagaimana kita menargetkan angka ratusan ribu mobil listriknya bisa tercapai," ujar Airlangga di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
Target itu sejalan dengan langkah pemerintah dengan memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik yang efektif berlaku pada 20 Maret 2023. Meski demikian dia belum merinci bagaimana teknis untuk subsidi mobil listrik, yang diketahui baru menyasar dua merek yakni Wuling dan Hyundai.
"Ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru," sambung dia.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah