AirAsia Ikutan Bikin Taksi Online, Pakai Alphard-Vellfire

AirAsia Ikutan Bikin Taksi Online, Pakai Alphard-Vellfire

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 29 Jun 2021 13:25 WIB
AirAsia di Pameran di Paris
Ilustrasi AirAsia. Foto: Angga Aliya ZRF/detikcom
Jakarta -

AirAsia akan terjun ke bisnis taksi online atau ride-hailing. Tak sembarangan, layanan taksi online yang disiapkan AirAsia menggunakan armada mobil mewah.

Chief Executive Officer AirAsia Group, Tony Fernandes, menunjukkan sekilas tentang upaya perusahaan untuk terjun dalam bisnis ride-hailing. Fernandes membagikan informasi terkait taksi online AirAsia di akun media sosialnya.

Dalam unggahan di media sosialnya, Fernandes menampilkan foto jajaran 10 unit MPV mewah yang terdiri dari Toyota Alphard dan Toyota Vellfire. MPV mewah dari Toyota itu akan melayani armada taksi online AirAsia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, taksi online AirAsia berbeda dengan Grab dan Uber. Layanan ride-hailing dari perusahaan maskapai penerbangan asal Malaysia itu disebut memiliki budaya berbeda hingga kabin yang berbeda.

"Saatnya menunjukkan Ride hailing gaya AirAsia. Ini akan berbeda dari grab dan Uber. Budaya yang berbeda, kabin yang berbeda dan banyak lagi," kata Fernandes.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]




"Jika Anda memikirkannya, kami selalu menjadi perusahaan pengiriman, mengantarkan (dengan pesawat) orang ke tujuan di seluruh dunia, sekarang mengirimkan makanan, paket, produk tekfin, dan bahkan pendidikan online," tulisnya dalam akun LinkedIn.

Rencana Grup AirAsia untuk meluncurkan layanan jasa tumpangan atau ride-hailing diumumkan pada April lalu. Fernandes mengatakan, rencana itu merupakan rencana besar perusahaan untuk menjadi super app. Sebelumnya, AirAsia telah meluncurkan layanan pengiriman makanan di Malaysia dan Singapura dan melakukan uji coba untuk layanan pengiriman drone di Malaysia.

Dia percaya perusahaan akan mendapatkan keuntungan dalam menggabungkan bisnis penerbangan dengan ride hailing. Selain itu, Fernandes ingin pengguna membuka aplikasi AirAsia setiap hari karena banyak layanan yang bisa digunakan.

"Mengapa kita ingin berada di dunia ride-hailing? Penting untuk mengetahui kecepatannya. Ini semua tentang konversi. Bolehkah saya mengubah seseorang dari ride hailing menjadi membeli makanan?" katanya.

"Dorongan utama dari transformasi digital ini adalah logistik. Itulah yang sebenarnya saya incar. Dan tidak ada aplikasi super yang dapat melakukan apa yang kami lakukan, karena kami memiliki 245 pesawat," tambahnya.




(rgr/din)

Hide Ads