Dicurigai Mata-mata dan Pergerakannya Dibatasi, Penjualan Tesla Anjlok di China

Dicurigai Mata-mata dan Pergerakannya Dibatasi, Penjualan Tesla Anjlok di China

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 08 Jun 2021 19:44 WIB
CORTE MADERA, CA - AUGUST 02:  The Tesla logo appears on a brand new Tesla Model S on August 2, 2017 in Corte Madera, California. Tesla will report second-quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Ilustrasi logo Tesla Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta -

Pemerintah China meningkatkan pengawasan pada mobil Tesla, yang dicurigai sebagai mata-mata. Hasilnya berimbas pada bisnis perusahaan Elon Musk. Pesanan Tesla di negeri Tirai Bambu itu anjlok hampir setengahnya jika dibandingkan pada bulan April ke Mei 2021.

Dikutip Reuters, Selasa (8/6/2021) pesanan Tesla turun dari sekitar 18.000 unit pada April, lalu merosot jadi 9.800 unit pada Mei. Penurunan itu hampir menyentuh angka 50 persen.

Tesla juga belum merespon terkait anjloknya penjualan di China tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China bisa dibilang pasar terpenting bagi Tesla. Negara tersebut menjadi penyumbang penjualan nomor dua setelah Amerika Serikat. Total sumbangsihnya sekitar 30 persen dari penjualan global.

Tidak hanya itu Tesla juga memiliki pabrik untuk memproduksi sedan Model 3 dan SUV Model Y di Shanghai. Di Cina, Tesla bersaing dengan beberapa startup EV lokal termasuk Nio Inc (NIO.N), Xpeng Inc (XPEV.N) serta perusahaan EV konvensional seperti BYD.

ADVERTISEMENT

Tesla Model 3 sempat jadi yang terlaris di negara tersebut, sebelum akhirnya disusul mobil listrik mungil yang jauh lebih murah besutan perusahan patungan General Motors dan SAIC.

Penjualan yang anjlok ditengarai karena perusahaan milik Elon Musk itu sedang menghadapi pengawasan ketat serta penangan keluhan terkait masalah kualitas.

Pada bulan lalu, misalnya, Reuters mengabarkan bahwa beberapa pegawai negeri pemerintahan China dilarang untuk parkir di kawasan kantor. Alasannya masalah keamanan kamera yang terpasang di mobil Tesla.

Responnya Tesla mendirikan pusat dat di China untuk menyimpan data secara lokal dan berencana untuk membuka platform data bagi pelanggannya.

Sentimentil pemerintah China dirasa salah satu faktor menurunnya penjualan Tesla di negeri tirai bambu tersebut. Sebagai pembanding, berdasarkan badan industri otomotif China (CPCA) Tesla menjual 11.671 Model 3 dan Model Y pada bulan April, sedangkan pada bulan Maret bisa menjual 35.478 unit.




(riar/din)

Hide Ads