Daftar Pesanan Mobil yang Tertunda Akibat Tidak Ada Stok

team DetikOto - detikOto
Jumat, 04 Jun 2021 11:28 WIB
Ilustrasi produksi Toyota Foto: Toyota
Jakarta -

Relaksasi pajak PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) sudah diberlakukan dan kini memasuki tahap kedua hanya mencapai 50 persen. Akan tetapi nyatanya, hingga saat ini pabrikan otomotif banyak yang tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen, yang dipercaya akibat sulit mendapatkan semikonduktor.

Seperti yang disampaikan salah satu sales Toyota kepada detikOto. Staff penjualan yang menolak disebut namanya itu menjelaskan pada tanggal (29/5/2021) ada puluhan mobil belum dikirim, artinya seharusnya konsumen bisa mendapatkan diskon atau relaksasi pajak PPnBM sebesar 100%, konsumen tersebut bisa dipastikan tidak mendapatkannya.

"Update Promise Delivery per 29/05/2021, untuk Toyota Rush Oktober-November (all type), Toyota Avanza G MT pada Juni-Juli 2021, Toyota Avanza G AT dan Veloz 1.5 pada Juli-Agustus 2021, Toyota Yaris S MT dan S AT pada Juli-Agustus, Toyota Sienta Q AT dan V AT pada Mei-Juni 2021. Toyota Vios G AT pada Agustus- September, Toyota Fortuner VRZ dan VRZ TRD pada November-Desember," bebernya.

"Venturer pada Juli - Agustus 2021, Toyota Innova G dan V pada Juni-Juli 2021, Toyota Raize Type G September-Oktober 2021, Raize Type S pada November-Desember 2021, Raize Type TSS pada Januari - Februari 2022," tambahnya.

Belum dipastikan apa yang menjadi penyebab kurangnya pasokan kendaraan yang ada. Namun berdasarkan pemberitaan detikOto sebelumnya, produksi mobil di Indonesia sepanjang April 2021 turun sebesar 11,7 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Diyakini hal ini ada kaitannya dengan krisis semikonduktor yang melanda dunia.

Ilustrasi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hari ini resmi melahirkan produk terbaru the All New Sienta dari pabrik Karawang 2. Foto: Toyota

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka produksi pada April mencapai 90.618 unit, sedangkan pada Maret mencapai 102.637 unit. Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengungkapkan penurunan produksi yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah kendala pasokan semikonduktor atau chip.

"Memang ada di kendala bahan baku, kemungkinan semi konduktor," ungkap Jongkie saat dihubungi detikcom, Selasa (18/5/2021) lalu.

Akan tetapi TMMIN mengatakan kepada detikOto, bahwa permasalahan semikonduktor belum terpengaruh terhadap produksi Toyota di Indonesia.

"Supply komponen semi konduktor masih sesuai dengan rencana produksi sebelum ada insentif untuk PPnBM. Namun setelah ada kenaikan permintaan karena adanya insentif PPnBM sedang diupayakan ada tambahan alokasi," ujar Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat dihubungi detikcom, Selasa (18/5/2021) waktu lalu.



Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"

(lth/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork