Mobil terbang bakal melayang di langit Indonesia. Dalam waktu dekat ini, mobil terbang EHang 216 akan dijual di Indonesia melalui importir Prestige Motorcars.
Presiden Direktur Prestige Motorcars Rudy Salim mengatakan taksi terbang EHang 216 yang merupakan kendaraan udara otomon (AAV) kelas penumpang berbasis listrik itu akan diboyong ke Indonesia sekitar pertengahan tahun.
"Bulan 6 (Juni) atau 7 (Juli). Masih diproduksi barangnya," kata Rudy kepada detikcom, Selasa (27/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berapa harganya? "Nggak sampai seharga Lamborghini," ucap Rudy.
Menurutnya, harga taksi terbang EHang 216 ini tidak semahal harga Lamborghini versi termurah. Saat ini, Lamborghini termurah yang beredar di Indonesia adalah Lamborghini Huracan. Harga baru Lamborghini Huracan sekitar Rp 8 miliaran. Rudy juga membenarkan bahwa harga taksi terbang EHang 216 ini masih di bawah Rp 10 miliar.
"Tapi masih dihitung nih (harga) pastinya," katanya.
![]() |
Untuk bisa terbang, EHang 216 ini juga harus mendapatkan izin terbang. Menurut Rudy, hal itu sedang diuruh dengan regulator terkait.
Sementara itu, taksi udara bukan hanya gaya hidup, tapi juga cara baru untuk bepergian. Mobil terbang ini bisa digunakan untuk keperluan pribadi maupun sektor lainnya seperti pariwisata.
Sebagai informasi, AAV berbasis listrik ini diklaim lebih unggul dari pesawat berawak tradisional. Konsep desain teknologi EHang dikatakan memiliki standar yang ketat.
Secara spesifikasi, mobil terbang EHang 216 memiliki muatan maksimum 220 kg dengan kecepatan maksimum 130 km/jam. Ini menggunakan daya listrik 100% untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Drone ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian. Perangkat pengisi daya terhubung secara real time ke sistem manajemen baterai pesawat.
![]() |
Uniknya lagi, EHang 216 memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat, sehingga efektif dan menghemat area parkir karena hanya memakan lahan seluas 5 mΒ².
Taksi terbang EHang 216 dirancang menempuh jarak penerbangan 35 km dengan muatan maksimum hanya dalam 21 menit. Drone ini mampu mencapai ketinggian hingga 3.000 m,.
Landasan pacu untuk pendaratan tidak lagi dibutuhkan, karena mobil terbang EHang 216 hanya membutuhkan ruang pendaratan yang sedikit. Oleh karena itu, cocok untuk transportasi di daerah perkotaan yang padat karena sesuai dengan kebutuhan mobilitas udara perkotaan dan berfungsi sebagai cara yang efektif mengurangi tekanan kemacetan lalu lintas saat ini.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?