Jakarta -
PT Eurokars Prima Utama resmi menjadi Agen Pemegang Merek (APM) Ferrari di Indonesia. Membuka tahun 2021 di Indonesia, Ferrari langsung memperkenalkan model Plug-in hybrid pertama mereka yakni Ferrari SF90 dan dipastikan penggila Ferrari di Indonesia sudah bisa pesan.
Menyandang sebagai mobil ramah lingkungan pertama Ferarri, bukan berarti mobil yang dikembangkan di Maranello, Italia, ini tidak galak di atas aspal. Dikatakan Ferrari SF90 Stradale plug-in hybrid memiliki mesin turbo 90 derajat V8 yang mampu menghasilkan tenaga hingga 780 daya kuda, output daya tertinggi dari semua mesin 8 silinder dalam sejarah Ferrari.
"Baik bodi hingga pelek dibuat dari karbon, dan saat menggunakan tenaga listrik bisa mencapai 25 km," ujar General Manager PT Eurokars Prima Utama, Nini Chiandra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisa 220 daya kuda disalurkan oleh tiga buah motor listrik, satu di bagian belakang yang dikenal sebagai MGUK (Motor Generator Unit, Kinetic) sebuah teknologi dari Formula 1, yang terletak di antara mesin dan "8-speed dual-clutch transmission" baru di as roda belakang. Ditambah dua motor listrik di as roda depan. Namun, sistem canggih ini tidak membuat pengalaman berkendara menjadi rumit. Justru sebaliknya, pengemudi hanya perlu memilih salah satu dari empat "power unit modes", dan hanya perlu konsentrasi mengemudi. Sistem Kontrol yang canggih menangani ini dengan mengatur aliran daya antara mesin V8, motor listrik, dan baterai.
Ferrari SF90 Stradale juga merupakan mobil sport pertama Ferrari yang dilengkapi dengan penggerak 4WD, sebuah langkah yang diperlukan untuk memungkinkan tenaga besar yang dikeluarkan oleh "Hybrid Powertain" dapat dieksploitasi sepenuhnya. Performanya pun cukup buas, akselerasi 0-100 km/jam bisa dituntaskan hanya dalam 2,5 detik dan 0-200 km/jam cuma 6,7 detik.
Nah Kelebihan apa saja yang ditawarkan Ferrari SF90 Stradale, simak ulasannya lengkapnya berikut ini:
Paduan mesin V8 dan 3 motor listrik
Dikatakan berkat tenaga sebesar 780 daya kuda ditambah mesin V8 turbo yang diusung SF90 Stradale menjadikan mobil sport ini memiliki performa terbaik. Pada dasarnya SF90 Stradale ini masuk dalam ketegori mesin "F154 family" yang menghasilkan torsi 800 Nm pada 6.000 rpm. Untuk menghasilkan hasil yang luar biasa ini, para insinyur Ferrari fokus pada beberapa area mesin yang berbeda, dimulai dengan meningkatkan kapasitasnya dari 3.902 cc menjadi 3.990 cc di mana hal ini dapat tercapai berkat lubang yang lebih besar yaitu 88 mm.
Penampakan Ferrari SF 90 Stradale Foto: Grandyos Zafna |
Sistem "intake" dan "exhaust" sepenuhnya didesain ulang dan sekarang dilengkapi dengan kepala silinder baru yang lebih sempit dengan injector pusat dan adopsi 350-bar GDI, yang telah digunakan Ferrari V8. Untuk meningkatkan dinamika fluida internal, tidak hanya "intake valve" yang berdiameter lebih besar yang diadopsi, tetapi semua saluran yang berbaris horizontal pada ketinggian kepala mesin, rakitan pengisi daya turbo telah diturunkan sementara saluran knalpot lebih tinggi.
Sistem turbo dikatakan telah dilengkapi dengan "electronically-controlled wastegates" untuk meningkatkan pemanas katalisator dan "volute" kompresor baru untuk mengoptimalkan dinamika fluida. Perubahan mekanisme tidak hanya pada dinamika fluida: rasionalisasi tata letak telah menghasilkan pusat gravitasi yang lebih rendah, sebagian berkat diadopsinya diameter "fly wheel" yang lebih kecil, dan pengurangan berat berkat penggunaan dari "Inconel" daripada baja untuk "exhaust manifold".
Ferrari SF90 Stradale mendesain ulang transmisi "8-speed, oil-bath, dual clutch transmission". Rasio roda gigi baru dan efisiensi transmisi yang ditingkatkan menghasilkan penurunan yang signifikan dalam konsumsi bahan bakar di jalan raya dan perkotaan (-8% dalam siklus WLTP) tanpa harus mengorbankan performa. Bahkan, ada peningkatan efisiensi sebesar 1% di lintasan.
Penampakan Ferrari SF 90 Stradale Foto: Grandyos Zafna |
Terakhir, SF90 Stradale dilengkapi dengan tiga motor listrik yang mampu menghasilkan total 220 daya kuda (162 kW). Baterai Li-ion berkinerja tinggi memberikan daya untuk ketiga motor dan menjamin jangkauan 25-kilometer dalam mode "all-electric eDrive", hanya dengan menggunakan penggerak depan.
Saat mesin konvensionalnya mati, kedua motor depan secara independen menghasilkan kecepatan maksimum 135 km/jam dengan akselerasi longitudinal β€0.4 g. Saat mobil berjalan mundur, hanya menggunakan mode eDrive yang artinya mobil bisa bermanuver dengan kecepatan rendah tanpa memakai mesin V8. Motor depan diintegrasikan ke dalam strategi launch control untuk performa maksimum saat berakselerasi.
Sasis RinganMeskipun terdapat 270 kg extra yang diperlukan untuk memasukkan sistem "hybrid" ke dalam mobil, hal ini telah diimbangi dengan pengiriman tenaga ekstra (220 cv dengan rasio berat/daya untuk sistem itu sendiri sebesar 1,23 kg/cv), penelitian mendalam tetap diperlukan untuk memastikan bahwa berat keseluruhan dijaga tetap sebesar 1.570 kg, sehingga menjamin rasio berat/daya yang dapat memecahkan rekor sebesar 1,57 kg/cv. Sasis telah sepenuhnya didesain ulang dengan "multi-material and multi technology approach" untuk menyerap tekanan ekstra yang terkait dengan pengenalan AWD.
Sejumlah inovasi teknologi telah diperkenalkan, tidak terkecuali coran berongga, yang menggantikan coran bergaris yang tradisional. Solusi baru lainnya termasuk "all-carbonfibre bulkhead" di antara kabin dan mesin dan dua paduan aluminium baru, dimana salah satunya adalah paduan seri "high-strength 7000" untuk beberapa lembaran logam.
Penampakan Ferrari SF 90 Stradale Foto: Grandyos Zafna |
Sebagai hasilnya, sasis Ferrari SF90 Stradale memberikan 20% lebih besar "bending stiffness" dan 40% lebih besar "torsional rigidity" disbanding dari platform sebelumnya tanpa ada peningkatan bobot. Hal Ini memberi keunggulan untuk dinamika mobil. Karakteristik dari NVH (noise, vibration, harshness) juga telah ditingkatkan dengan penggunaan paduan baru yang dikenal sebagai "quiet aluminium" untuk "floor pan".
Desain eksterior dan interior radikal
SF90 Stradale adalah mobil tercanggih pada kelasnya dari sudut pandang performa dan teknologi. Definisi dari gaya eksteriornya terinspirasi dari prinsip: untuk menciptakan desain yang "forward-looking" dan inovatif yang mentransmisikan misi dari mobil sebagai mobil sport ekstrim "supercar" produksi seri pertama Ferrari.
Dengan demikian, "Ferrari Design" telah sepenuhnya mencapai proporsi volume depan, tengah, dan belakang dalam evolusi radikal dari bentuk "Ferrari's mid-rear-engined production berlinettas" selama 20 tahun terakhir.
Tujuannya adalah untuk merancang mobil ekstrim "leading-edge" yang mampu memberikan performa yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mobil produksi "Prancing Horse". SF90 Stradale ditempatkan di antara "mid-rear-engined coupΓ©s", yang sekarang diwakili oleh F8 Tributo, dan "supercar" seperti LaFerrari, hal ini merupakan standar baru untuk mobil berteknologi hyper yang penuh dengan konten "future-forward".
Lari ke bagian eksterior Arsitektur SF90 Stradale, kabinnya terletak di depan mesin "mid-mounted", memberikan Flavio Manzoni dan tim desainernya di "Ferrari Styling Center" dengan platform ideal untuk membuat "supercar" asli dengan proporsi sempurna.
"Overhangs" yang lebih kompak dan "frontward-shift" dari kabin telah menciptakan arsitektur "cab-forward-type" yang menekankan bahwa mesinnya "mid-mounted".
Pusat gravitasi yang sangat rendah juga memungkinkan para desainer untuk merendahkan area kabin sebesar 20mm. Dikombinasikan dengan "windshield" yang lebih melengkung, "Aposts" yang ramping, dan lintasan yang lebar, hal ini menciptakan mobil yang proporsional dengan volume yang lebih ramping.
Kabin kompak yang berbentuk gelembung memiliki nuansa kokpit aeronautika dan bahwa ia telah bergerak maju semakin ditekankan oleh geometri dari "two body- coloured rear flying buttresses" yang menutupi bagian belakang.
Solusi khas lainnya adalah lampu depan yang menerima gerakan dari "L-shaped look", ke desain celah ramping terintegrasi dengan "intake" rem udara sehingga menghasilkan karakteristik "C-shape" yang menjadikan bagian depan mobil "original" dan "futuristic". Pertama kalinya untuk Ferrari, SF90 Stradale memakai teknologi lampu depan "matrix LED" untuk meningkatkan visibilitas di semua kondisi berkendara berkat "beam control" yang aktif.
Bagian belakang mobil di dominasi dengan pipa knalpot tinggi yang merupakan hasil dari optimalisasi dari "exhaust line layout". Karena "power-train" nya lebih rendah di mobil daripada di masa lalu, para desainer mampu merendahkan belakang bodi mobil.
Deviasi lain dari gaya khas "berlinettas" adalah profil "rear screen" tidak lagi mengikuti garis dari atap hingga bumper belakang. Elemen dari diskontinuitas gaya ini dibuktikan dengan pemisahan dari "cooling grille". Lampu belakang juga berevolusi secara radikal dari bentuk bulat ikonik Ferrari. "Luminous rings" yang lebih menarik dan horizontal menciptakan persepsi yang lebih horizontal dari lampu belakang.
Interior mobil sport ini jangan diragukan, dikatakan pada bagian interior diklaim dibuat lebih radikal dengan tujuan yang sangat eksplisit adalah untuk menciptakan kokpit yang dapat mengantarkan ke arah desain baru, di mana efeknya akan terbawa ke jangkauan Ferrari di masa depan.
Para desainer mengambil "futuristic approach" untuk konsep "interface" dengan focus yang kuat pada pembuatan kokpit yang terinspirasi secara "wraparound aeronautically" dengan penekanan khusus pada instrumen.
Hal ini semakin mempertegas hubungan simbiosis antara mobil dan pengemudi. Faktanya, SF90 Stradale membuat kemajuan "epoch-changing" baik secara formal maupun konten, memperbarui "Human Machine Interface" dengan teknologi "all-digital".
Sebut saja seperti kluster instrumen pusat terdiri dari sebuah "16-inch digital HD screen" yang melengkung ke arah pengemudi untuk membuatnya lebih muda dibaca dan untuk menekankan "F1-style wrap-around cockpit effect".
Ini adalah pertama kalinya jenis layar ini diadopsi pada produksi mobil. Saat mesin dan motor mati, "onboard instruments" menjadi hitam sehingga kokpit terlihat ramping dan minimalis. Mengikuti tradisi Ferrari, "default screen" di dominasi oleh "rev counter" berbentuk lingkaran besar, yang sekarang di "framed" oleh indikator pengisian bateri. Layar navigasi ada di satu sisi "rev counter" dengan control audio di sisi lainnya. Filosofi "hands-on-the-wheel" secara konsisten mendorong pengembangan "humanmachine interface" di setiap mobil Ferrari F1 dan transfer bertahap berikutnya ke mobil sport "road-going".
Roda kemudi SF90 Stradale menyelesaikan proses transfer dari dunia kompetisi dan juga mengantarkan ke era baru dengan memperkenalkan suatu seri dari "touch commands" yang memungkinkan pengemudi untuk mengontrol setiap aspek mobil secara virtual tanpa perlu melepaskan tangan mereka dari kemudi. Kontrol tradisional termasuk "the now-classic steering-wheel mounted" kontrol lampu depan, "windscreen wipers", indikator dan "Manettino" untuk mode mengemudi.
Sistem "touch controls" yang baru, pad kompak namun fungsional di "right-hand spoke" memungkinkan pengemudi untuk menavigasi layar kluster pusat, sementara kontrol suara ada di "left-hand spoke". Hal yang patut diperhatikan adalah adopsi "rotary switch" untuk "cruise conrol", solusi yang diturunkan langsung dari mobil Formula 1. Di bagian kiri bawah area tengah, terdapat 4 tombol yang dipakai pengemudi untuk memilih "power unit use mode".
Simak Video "Lihat Langsung Suzuki Fronx: Gaya ala SUV Coupe, Sudah Hybrid!"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?