Mulusnya Ferrari Klasik yang Jadi Benda Pajangan di Kantor Bamsoet

Ferrari 250 Testa Rossa 1957 milik Bambang Soesatyo — Ferrari 250 Testa Rossa milik Bambang Soesatyo. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dikenal memiliki banyak koleksi mobil mewah berharga miliaran rupiah, seperti Lamborghini, Ferrari, dan Rolls-Royce. Namun di antara banyak koleksi mobilnya, ada unit mobil yang hanya dijadikan sebagai benda panjangan di kantor pribadinya.

Unit mobil yang dimaksud adalah mobil klasik Ferrari 250 Testa Rossa 1957. Mobil yang dibuat untuk tujuan balap tersebut jadi pajangan di kantor pribadi Bambang Soesatyo, Black Stone, Menteng, Jakarta.

Ferrari 250 Testa Rossa 1957 milik Bambang Soesatyo Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Ya ini mobil Ferrari kuno. Dulu di bengkel kelihatan nggak berharga karena berantakan. Kemudian saya restorasi lebih dari 2 tahun, sehingga jadi ngejreng lagi," kata pria yang akrab disapa Bamsoet, ditemui detikcom di kantornya, Minggu (21/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mobil menarik karena desainnya yang klasik dan jarang yang punya juga," sambungnya pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IMI (Ikatan Motor Indonesia) itu.

Dikutip dari situs resmi Ferrari, Ferrari 250 Testa Rossa 1957 merupakan mobil khusus balap yang memulai debutnya di ajang balap ketahanan Le Mans 24 Hours di Prancis, pada 1957. Selang setahun, mobil ini memenangi kejuaraan dunia pada tahun 1958.

Ferrari 250 Testa Rossa 1957 milik Bambang Soesatyo Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Secara spesifikasi, Ferrari 250 Testa Rossa 1957, menggendong mesin V12, berkapasitas 2.953 cc, dengan daya output maksimum 221 kW atau 300 dk pada 7.200 rpm. Soal performa, mobil ini bisa meraih kecepatan maksimum 270 km/jam. Cukup kencang untuk mobil yang terbuat dari sasis baja dan memiliki berat total hingga 800 kg (bobot kering).

Ferrari 250 Testa Rossa 1957 tergolong mobil yang langka. Tak heran jika harganya terus melambung. Bahkan pada 2014 lalu, Ferrari 250 Testa Rossa dengan kondisi masih asli tanpa restorasi, sukses terjual seharga US$ 39 juta (Rp 550 miliar) di Inggris.