Relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang akan diberlakukan per Maret 2021 selama 9 bulan ke depan hangat dibicarakan. Wajar sih soalnya mobil yang mendapat relaksasi pajak PPnBM bisa memiliki harga yang lebih murah, seperti untuk mobil dengan segmen 1.500cc ke bawah kategori sedan dan 4x2 dengan lokal produksi mencapai 70 persen. Akan tetapi menurut ekonom senior Faisal Basri, pajak PPnBM sudah tidak zaman lagi saat ini.
"Menurut saya justru sudah tidak zaman lagi mobil di bawah 1.500 cc dianggap barang mewah, jadi hapuskan selamanya ini bisa meningkatkan industri," kata Faisal Basri dalam program d'Rooftalk.
Faisal Basri menambahkan jika PPnbM hanya direlaksasi dan hanya dalam periode tertentu, hal tersebut tidak akan mampu meningkatkan industri otomotif di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya duga ini tidak akan efektif, karena industri otomotif sangat dipengaruhi oleh mobilitas. Sepanjang pandemi masih ada, mau kebijakan apapun tidak akan nendang (berpengaruh besar)," ujar Faisal.
![]() |
"Saya punya survey seperti di Thailand, ada 10 post pengeluaran yang akan dikurangi selama pandemi dan 10 post yang akan dinaikkan, rakyat di Thailand akan mengurangi makan di luar dan beli mobil. Buat apa beli mobil kalau tidak bisa dipakai, kalau mobilitas dikendalikan nanti-nanti saja deh. Ayo sama-sama kita menyadari musuh utama kita itu pandemi," katanya.
Menurut Faisal, selain PPnBM untuk mobil 1.500 cc lebih baik dihilangkan, relaksasi PPnBM mobil baru tidak akan terlalu berpengaruh.
"Percayalah saat pandemi tidak bisa kita tangani, kebijakan apapun akan tumpul. Orang kelas menengah yang mau beli mobil pasti tidak akan jadi, mereka akan menaruh uangnya ke bank karena tidak merasa pasti kapan pandemi ini akan berakhir," ujar Faisal.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah