'Sudah Enggak Zaman Negara Tarik Pajak PPnBM untuk Mobil 1.500 cc'

'Sudah Enggak Zaman Negara Tarik Pajak PPnBM untuk Mobil 1.500 cc'

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 18 Feb 2021 20:38 WIB
Toyota selama ini memang sudah mengekspor beberapa unit andalan seperti Innova dan Fortuner ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor kian bertambah.
Ilustrasi produksi di Indonesia Foto: TMMIN
Jakarta -

Relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang akan diberlakukan per Maret 2021 selama 9 bulan ke depan hangat dibicarakan. Wajar sih soalnya mobil yang mendapat relaksasi pajak PPnBM bisa memiliki harga yang lebih murah, seperti untuk mobil dengan segmen 1.500cc ke bawah kategori sedan dan 4x2 dengan lokal produksi mencapai 70 persen. Akan tetapi menurut ekonom senior Faisal Basri, pajak PPnBM sudah tidak zaman lagi saat ini.

"Menurut saya justru sudah tidak zaman lagi mobil di bawah 1.500 cc dianggap barang mewah, jadi hapuskan selamanya ini bisa meningkatkan industri," kata Faisal Basri dalam program d'Rooftalk.

Faisal Basri menambahkan jika PPnbM hanya direlaksasi dan hanya dalam periode tertentu, hal tersebut tidak akan mampu meningkatkan industri otomotif di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya duga ini tidak akan efektif, karena industri otomotif sangat dipengaruhi oleh mobilitas. Sepanjang pandemi masih ada, mau kebijakan apapun tidak akan nendang (berpengaruh besar)," ujar Faisal.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan pengapalan kendaraan untuk ekspor ke berbagai negara di IPC Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (8/3).PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan pengapalan kendaraan untuk ekspor ke berbagai negara di IPC Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (8/3). Foto: Ari Saputra

"Saya punya survey seperti di Thailand, ada 10 post pengeluaran yang akan dikurangi selama pandemi dan 10 post yang akan dinaikkan, rakyat di Thailand akan mengurangi makan di luar dan beli mobil. Buat apa beli mobil kalau tidak bisa dipakai, kalau mobilitas dikendalikan nanti-nanti saja deh. Ayo sama-sama kita menyadari musuh utama kita itu pandemi," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Faisal, selain PPnBM untuk mobil 1.500 cc lebih baik dihilangkan, relaksasi PPnBM mobil baru tidak akan terlalu berpengaruh.

"Percayalah saat pandemi tidak bisa kita tangani, kebijakan apapun akan tumpul. Orang kelas menengah yang mau beli mobil pasti tidak akan jadi, mereka akan menaruh uangnya ke bank karena tidak merasa pasti kapan pandemi ini akan berakhir," ujar Faisal.




(lth/din)

Hide Ads