Pupus sudah harapan masyarakat membeli mobil dengan harga lebih murah di penghujung 2020. Wacana pajak mobil baru 0% yang diajukan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berujung penolakan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Gagalnya pemberian insentif untuk industri otomotif itu pun menuai berbagai komentar. Tak hanya dari asosiasi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), para agen pemegang merek (APM) pun turut mengomentari keputusan Menkeu tersebut, salah satunya adalah Mitsubishi.
Seperti disampaikan President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura, Mitsubishi Indonesia mendukung sepenuhnya apa pun kebijakan pemerintah di industri otomotif. Mitsubishi pun tetap berprasangka baik terhadap penolakan Menkeu untuk membebaskan pajak mobil baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kami mendukung upaya pemerintah, kami berupaya membantu pemerintah dalam masa sulit di pandemi ini, kami yakin keputusan yang diambil pemerintah dilakukan untuk mendukung perekonomian," kata Nakamura, dalam sebuah diskusi virtual belum lama ini.
"Dan meski relaksasi pajak baru tidak dikeluarkan, kami percaya pemerintah akan mengambil langkah lain untuk membantu industri otomotif yang memang terdampak pandemi," sambungnya lagi.
Selain Mitsubishi, sebelumnya PT Honda Prospect Motor (HPM) juga memberikan tanggapannya terkait putusan tersebut. dalam sebuah sesi tanya jawab virtual.
Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy, keputusan ini sudah tepat karena memberikan dampak ekonomi lebih luas. Memberikan stimulus yang lebih adil kepada semua bisnis lebih baik daripada fokus pada satu sektor saja.
"Itu relaksasi pajak tentunya bisa mempengaruhi penjualan otomotif secara umum. (Tapi) apa yang diputuskan pemerintah pasti bertujuan untuk pemulihan ekonomi," kata Billy dalam Wawancara Virtual Update Penjualan PT HPM Semester Kedua, belum lama ini.
"Menkeu fokus memberikan stimulus fiskal ke semua usaha yang terdampak jadi tidak ke satu sisi maka diharapkan roda ekonomi dapat bergerak. Kalau ekonomi bergerak diharapkan otomotif juga bergerak maju, apa yang diputuskan pemerintah tentu itu untuk perbaikan ekonomi kita semua," lanjutnya.
Sri Mulyani sebelumnya menegaskan tidak akan ada insentif berupa pajak 0% untuk pembelian mobil baru.
"Kita tidak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0% seperti yang disampaikan oleh industri maupun dari Kementerian Perindustrian," kata Sri Mulyani.
"Kita akan mencoba memberikan dukungan-dukungan kepada sektor industri secara keseluruhan melalui insentif-insentif yang kita sudah berikan. Setiap insentif yang kita berikan kita akan melakukan evaluasi yang sangat lekat, sehingga jangan sampai kita memberikan insentif di satu sisi yang kemudian memberikan dampak negatif kepada kegiatan ekonomi yang lain," jelasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP