Pandemi virus Corona (COVID-19) sedikit banyak mempengaruhi penjualan mobil secara global. Namun Tesla mengklaim permintaan akan mobil listrik tetap tinggi.
Diberitakan Reuters, CEO Tesla Elon Musk bilang permintaan untuk mobil listrik Tesla tetap kuat di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, konsumen lebih suka belanja mobil listrik secara online.
Dealer tradisional dianggap masa lalu. Dia menganggap, dealer tersebut semakin tidak diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tahun 2030, 1/3 Mobil Baru Bertenaga Listrik |
"Kami melihat pesanan kuat saat pandemi, kami masih memiliki volume pesanan yang baik," kata Musk. "Saya kira orang-orang cenderung tidak ingin pergi ke dealer, melakukan test drive dan nongkrong di lobi dan hal-hal semacam itu," ucap Musk.
Musk mengatakan bahwa pasar pada akhirnya akan memilah dirinya sendiri. Pada akhirnya, nilai saham Tesla naik lebih dari 240% sejak awal tahun dan menjadikannya sebagai perusahaan mobil paling mahal di dunia. Dia menambahkan bahwa selama Tesla membuat mobil hebat, investor akan senang.
Dalam cuitannya 1 Mei lalu, Musk mengatakan harga saham Tesla terlalu tinggi yang saat itu diperdagangkan sekitar US$ 700 (Rp 10,2 juta). Kini, pada Jumat kemarin, nilai saham Tesla menjadi US$ 1.454 (Rp 21,3 juta).
Sementara itu, Musk memuji etos kerja China dan mengkritik sikap Amerika Serikat. Tesla sendiri telah membangun pabrik mobil listrik di Shanghai dan melihat penjualan mobil yang tinggi di China, terutama sedan Tesla Model 3.
Tesla juga telah merekrut karyawan di Shanghai untuk meningkatkan produksi dan bersiap untuk memproduksi kendaraan sport sport Model Y di negeri itu.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?