Produsen Mobil Jepang Terseret Kasus Dieselgate di Jerman?

Produsen Mobil Jepang Terseret Kasus Dieselgate di Jerman?

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 22 Jan 2020 18:35 WIB
Foto: Ari Saputra
Berlin -

Produsen mobil Jepang, Mitsubishi ikut terseret kasus dieselgate di Jerman. Mitsubishi tengah berada dalam penyelidikan Jaksa Jerman setelah diduga menggunakan perangkat yang dapat memanipulasi hasil emisi pada mesin dieselnya.

Pernyataan resmi ini telah disampaikan melalui kejaksaan Frankfurt, Jerman pada hari Selasa (21/1/2020) seperti dilansir dari Reuters. Mitsubishi merupakan merek terkini yang diinvestigasi karena dicurigai juga terlibat dalam kasus dieselgate yang dipicu oleh Volkswagen group 2015 silam. Setelah Volkswagen beserta anak-anak perusahaan otomotifnya dinyatakan bersalah, kini Mitsubishi juga turut dicurigai telah melakukan kecurangan saat uji emisi mesin dieselnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat yang digunakan untuk mengatur perangkat lunak ini dapat mendeteksi apakah mobil sedang melakukan tes. Saat itu mobil secara otomatis akan mengurangi emisi gas berbahaya yang dikeluarkan sehingga tingkat polusi sesungguhnya saat digunakan di jalan tidak terdeteksi.

Kantor jaksa mengatakan petugasnya sedang melakukan investigasi terhadap anggota staf internasional, staf dari mitra diler dan dua penyuplai. Mitsubishi juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa distributornya di Jerman sedang melewati rangkaian investigasi hingga ke bagian R&D.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada informasi lebih lanjut sampai pada tahap ini. Mitsubishi Motors tentunya akan berkolaborasi dan berkontribusi dalam investigasi ini," tulis pernyataan Mitsubishi. Mesin Mitsubishi yang masuk dalam investigasi ini adalah yang menggunakan mesin diesel 1,6 L dan 2,2 Liter empat silinder.

Bosch sebagai salah satu penyuplai komponen global menyatakan dirinya tak terlibat dalam kasus kali ini. Sejak kasus Dieselgate pada tahun 2015 di Amerika Serikat itu, sejumlah negara Eropa melakukan pengawasan ketat terhadap produk mobil di diesel di negaranya. Prancis membuka penyelidikan kepada Volkswagen, Renault, PSA Group dan Fiat Chrysler pada 2016 dan terus berlanjut hingga saat ini.




(rip/ddn)

Hide Ads