Indonesia pun hanya mendapat jatah sedikit dari prinsipal Suzuki untuk setiap pembelian Jimny. Saking sedikitnya Suzuki harus menyetop inden konsumen yang menginginkan Suzuki Jimny di Indonesia.
President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Seiji Itayama bicara soal inden panjang model compact SUV, Suzuki Jimny. Menurut Itayama, Jimny sudah mendapat tempat spesial di hati masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, permintaan konsumen terhadap model ini pun cukup tinggi.
"Kalau di Indonesia Jimny kan punya sejarah ya. Kita produksi dari tahun 80-an. Banyak konsumen suka Jimny dari dulu. Setelah itu ada beberapa generasi, terakhir Katana. Itu sangat diterima masyarakat, sampai Presiden Jokowi dulu juga pakai untuk mobil pertama," bilang kepada wartawan di Jakarta waktu itu.
Baca juga: Komentar Suzuki Soal Penyelundupan Jimny |
Itayama juga menjelaskan jika inden Jimny tidak terjadi di Indonesia saja, tapi juga di negara lain yang menjadi wilayah tujuan pemasaran Jimny. Bedanya, di Indonesia permintaannya memang cukup tinggi sebab keterikatan emosional tadi. Untuk mengatasi inden berkepanjangan, pihak SIS pun menyebut sudah menutup keran pemesanan Jimny.
"Jadi bisa saya jawab, inden Jimny itu sudah setop. Karena kita sangat keberatan, konsumen taruh DP, diler tidak bisa jawab kapan konsumen akan dapat unitnya. Dan akhirnya kami putuskan beberapa waktu lalu, inden Jimny setop dulu, penerimaan SPK setop dulu. Kita sudah sampaikan ke diler," lanjut Itayama.
Ditambahkan 4W Marketing Director PT SIS, Dony Saputra, pemenuhan Jimny untuk konsumen Indonesia juga terganjal dengan kebijakan PT SIS yang berencana mendistribusikan Jimny secara merata ke seluruh Indonesia.
"Secara prinsip kami maunya konsumen kami dari Sabang sampai Merauke itu dapat mobil. Tentunya di kota-kota besar yang orang mampunya banyak itu indennya lebih banyak. Jadi satu hal perlu diingat, punya duit doang belum tentu bisa beli Jimny. Yang punya juga harus cinta, kenapa? Karena kalau cinta pasti mau nunggu, sabar. Ini mainnya emosional," terang Dony.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini