Orang Indonesia Lebih Banyak Beli Supercar Bekas daripada Baru

Orang Indonesia Lebih Banyak Beli Supercar Bekas daripada Baru

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 14 Des 2019 08:49 WIB
Ilustrasi supercar mewah Foto: Ferrari
Jakarta - Ketatnya Indonesia membatasi kendaraan mewah masuk melalui impor telah memberikan dampak negatif pada penjualan supercar baru di Indonesia. Penyesuaian skema PpnBM yang baru untuk Supercar pun ternyata tak memberikan pengaruh besar.

Kini PpnBM supercar sebesar 95 persen yang mana telah diturunkan dari sebelumnya mencapai 125 persen. Para konsumen supercar pun memalingkan perhatiannya pada supercar bekas.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil baru dari Prestige kan sedikit sekali dari 2014 lebih banyak di mobil seken yang mana udah punya nama. PPnBM supercar kan masih tinggi jadi penjualan juga lesu," kata Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Ilustrasi FerrariIlustrasi Ferrari Foto: FOCI


Kendati begitu, Prestige mendapatkan kesempatan untuk bertahan dengan mendatangkan mobil listrik seperti Tesla. Seperti diketahui Tesla adalah mobil baru di Indonesia yang populasinya masih sedikit jika dibandingkan dengan supercar. Tentunya dengan begitu Prestige menjadi sumber utama pembelian mobil Tesla di Indonesia.

"Saya rasa mobil listrik ini aja sekarang yang jadi ujung tombak kita. Sementara itu aja kita lagi fokusin di Tesla dulu," ungkap Rudy.



Tesla sendiri memang cukup mencuri minat beberapa orang di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah tokoh terkenal seperti Bambang Soesatyo, Ahmad Sahroni, dan Deddy Corbuzier terang-terangan menggunakan mobil ini sebagai sarana mobilitasnya. Rudy mengatakan paling tidak Tesla telah memberikan napas untuk keberlangsungan Prestige.

"Lumayan ada jika dibandingkan dari supercar, nggak spesifik tapi lebih ada karena harganya lebih terjangkau," tukasnya.


(rip/lth)

Hide Ads