"Jelas iya (mempengaruhi) tapi itu menurut saya suatu hal yang harus kita ikuti sebagai warga negara yang baik. Kenaikan BBN kan untuk kesejahteraan rakyat juga jadi harusnya ini akan disadari," kata Vice President Sales BMW Group Indonesia, Bayu Rianto saat ditemui di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya konsumen Indonesia di segmen mobil mewah dinilai Bayu dapat menerima penyesuaian BBN ini. Ia pun cukup yakin proses ini tak akan memakan waktu lama. "Penyesuaian ini yang sebetulnya diterima oleh customer. Ada suatu waktu mereka ada posisi untuk menerima dan selesai," tutupnya.
Pada penjualan sendiri BMW mengakui di pasar mobil nasional saat ini banyak 'gangguan'. Namun mereka percaya akan membaik pada semester kedua ini karena itu BMW meluncurkan mobil baru BMW 320i Sport. Sebelumnya BMW juga sudah meluncurkan Seri 7 model baru.
"Itu memang jadi salah satu strategi kami karena di semester satu banyak distorsi dan disitu membuat kita akan lebih percaya di semester kedua dan itu terbukti sebenarnya," kata Bayu.
Ia pun masih melihat peluang besar di sisa tahun 2019 yang akan berakhir kurang lebih 3 bulan lagi. BMW pun cukup optimistis dengan strategi dan langkah yang diambil sejauh ini
"Kita masih punya potensi market yang berkembang di semester dua ini dan memang harapan yang kita lihat dari apa yang dibuat pemerintah membuat kita optimis," tambah Bayu.
Sejauh ini pun ia mengaku hasil penjualan BMW mengalami perkembangan khususnya pada semester dua jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode sama. "Yang jelas dibanding semester dua tahun lalu lebih berkembang cuma saya tidak bisa bilang spesifik angkanya," pungkasnya.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis