Dari pantauan detikcom, tarif itu memang diterapkan untuk tarif parkir di kawasan area komersial yang dekat perkantoran. Ada kawasan parkir khusus untuk mahasiswa yang tarifnya lebih murah. Namun sering kali kawasan parkir khusus mahasiswa yang disebut parkir ekonomi itu sudah penuh terlebih dulu.
"Mahasiswa itu hampir setiap harinya bayar Rp 25.000 karena minimal sehari ada beberapa mata kuliah. Parkir ekonomi lebih sempit wilayahnya, biasanya sudah penuh sama yang kelas pagi jam 7 lewat, mau tidak mau pakai parkir VIP," ungkap Ketua Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum (HMFH) UPH Jovin Kurniawan saat ditemui detikcom.
Mereka pun sudah mengajukan surat dan meramaikan media sosial agar pihak kampus mendengar keluhan mereka, soal parkir ini pun sudah dibicarakan dengan orang tua. "Orang tua baru omongan informal, ini belum resmi dari himpunan cuma memang ada yang kasih saran. Karena mahasiswa ini kan kebanyakan sumber keuangannya masih mayoritas dari orang tua jadi ini bisa jadi bukan hanya keresahan mahasiswa tapi orang tua juga membiayai," ungkap Jovin mewakili aspirasi teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jovin menambahkan masih banyak mahasiswa yang membawa mobil ke kampus karena akses transportasi umum ke institusi pendidikan tersebut sangatlah minim. "Di sini tidak banyak alternatif transportasi umum sehingga nggak ada pilihan selain membawa kendaraan pribadi," ujarnya.
Transportasi umum terdekat adalah transJakarta yang terletak 2 km dari kampus. Jarak tersebut dirasa cukup jauh terlebih lagi ketika ada keharusan membawa beban tambahan untuk praktikum. "Kalau nggak mau jalan kaki harus mengeluarkan biaya tambahan naik transportasi online terlebih lagi membawa barang berlebih untuk kebutuhan praktikum misalnya," jelas Jovin.
Sedangkan untuk kendaraan angkot beberapa teman Jovin mengatakan belum cukup percaya untuk menggunakannya. Mulai dari keamanan, manajemen waktu, serta kampusnya sendiri yang tidak mengizinkan angkot menaikkan dan menurunkan penumpang di areanya.
"Kalau yang cewek-cewek bilang masih kurang terjamin keamanan di angkot. Selain itu nggak semua orang cukup percaya dengan transportasi umum manajemennya. Masalah waktu juga, sehingga di jam tertentu itu ramai sekali. Terus kampus juga sudah melarang angkot berhenti di sekitar sini," ujar Jovin.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah