Soal Wacana Bahan Bakar B100 dari Jokowi, Ini Kata Gaikindo

Soal Wacana Bahan Bakar B100 dari Jokowi, Ini Kata Gaikindo

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 27 Feb 2019 09:23 WIB
Biodiesel B100. Foto: Istimewa/Kementerian Pertanian
Jakarta - Dalam debat calon presiden (capres) jilid kedua, di sektor energi, kandidat capres nomor urut satu Joko Widodo berencana untuk mengurangi energi fosil besar-besaran khususnya BBM dengan melanjutkan mandatori dari B20 hingga B100.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat ucapan yang terlontar lebih ke program yang dicanangkan pemerintah, yakni kendaraan green fuel atau setara B100.


"Kalau B100, sebenarnya nanti bukan B100 (seperti B20), ada-lah nanti, silahkan tanya ke pemerintah, saya belum berani bicara dulu," ucap Ketua Umum GAIKINDO, Yohanes Nangoi usai konferensi pers GIIAS di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (26/02/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sudah mencanangkan kendaraan sebagai green fuel bahwa itu mobil ataupun bahan bakar bukan campuran lagi antara bensin ataupun solar dengan biofuel, tapi 100 persen adalah bahan bakar dari nabati, ini yang lagi dikerjakan," tambah Nangoi.

Saat disinggung seberapa jauh kelayakan terhadap kendaraan. Nangoi mengatakan belum mengetahui bagaimana detail dan spesifikasinya.

"Belum dilaksanakan uji cobanya. Kami baru mendengar, mudah-mudahan," ujarnya.

Lebih lanjut Mantan Presiden Direktur Isuzu Astra Motor ini mengatakan bagi pelaku industri otomotif jika membangun mesin baru dengan bahan bakar yang sesuai regulasi pemerintah akan membutuhkan investasi yang sangat besar.

"Kalau kami buat mobil khusus dengan bahan bakar khusus maka sangat mahal," ujar Nangoi.

Namun, jika memanfaatkan teknologi kendaraan yang sudah ada dengan mendorong penggunaan bahan bakar yang dibuat sesuai maka tidak menjadi masalah.

Nangoi mencontohkan penerapan B20 tidak membuat pabrikan untuk membuat mesin baru tetapi memanfaatkan kendaraan yang sudah ada.


"Tapi kalau mobil yang jalan saat ini diberikan solusi, contohnya seperti Anda biasa minumnya coca cola terus dikasih minuman yang lain bir, Anda tidak mau dan nggak bisa, tetapi coca cola kemudian diganti pepsi cola, itu tidak masalah," tutur Nangoi.

"Nah kalau mobil biasa pakai solar kemudian diganti B20 dan ternyata setelah kita lihat tidak ada dampaknya silahkan aja," tambah Nangoi.


Tonton juga video Bakal Hapus Impor BBM, Prabowo-Sandi Siapkan Bioenergi:

[Gambas:Video 20detik]

(riar/dry)

Hide Ads