Kurnia Lesani Adnan yang juga memiliki PO Bus Antar Kota Provinsi (AKAP) memberikan catatan sedikit kepada pemerintah terkait B20. Ia berharap agar pemerintah konsisten menyalurkan bahan bakar agar tidak kehabisan stok sehingga membuat antrean mengular.
Baca juga: Dampak Biodiesel untuk Kendaraan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsisten dari segi kualitas dan supply, karena dua hal tersebut adalah prioritas," tambah Kurnia.
Lebih lanjut Kurnia juga mengungkapkan bahwa kualitas dari setiap SPBU lebih diperhatikan. Lantaran ia pernah menemukan kasus kualitas bahan bakar berbeda sehingga menyebabkan mesin bus brebet.
Ia juga menyoroti soal distribusi BBM bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberlakukan sistem zonasi dan pembatasan jumlah untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti solar dan premium untuk mengurai antrean panjang yang menyebabkan kemacetan jalan.
"Saya dapat kabar di daerah tertentu juga supply dari B20 tidak konsisten. Namun belakangan ini sudah mulai konsisten, dibandingkan dengan akhir tahun lalu," kata Kurnia.
"Seperti contoh di daerah saya di Bengkulu itu supply sempat bermasalah. Mobil antre pagi dapat solarnya sore, sampai Plt Gubernur mengeluarkan aturan untuk mengisi BBM per zonasi," ungkap Kurnia. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain