Hal itu disampaikan Said saat menjadi pembicara dalam diskusi di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta.
"Sejak awal saya katakan produksi massal Esemka bohong. Karena kita tidak punya instrumen penting penunjang," katanya seperti detikOto kutip dari CNBC, Rabu (23//1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Said menyatakan sejarah mobnas sebagai pencitraan jangan terulang kembali. Jangan sampai akibat Esemka, menurut dia, seluruh masyarakat Indonesia berada di jalan sesat.
"Maka di Twitter saya katakan ingin bikin patung anti kebohongan. Esemka itu awal dari semua kebohongan. Untuk mengingatkan bahwa negara tidak boleh produksi kebohongan," ujar Said.
Menurut dia, ada kekeliruan besar Jokowi dalam memandang produksi mobil nasional, dalam hal ini Esemka. Jokowi dinilai Said keliru karena berpandangan industri mobil serupa dengan industri mebel yang digeluti selama bertahun-tahun.
"Pemasaran mebel selera individu masing masing. Tidak ada after sales. Kalau mobil sekali dibeli rusak maka pabrik mobil bisa jadi masalah. Tapi kalau mebel, gagal satu, ah masih ada yang lain kok," ujar Said.
"Membandingkan mebel dengan mobil ini tidak salah tapi kurang dalam," lanjutnya.
Baca juga: Sudah Mau Tahun Baru, Mana Mobil Esemka? |
Mantan komisaris PTBA itu lantas mengatakan, apabila Prabowo-Sandi memenangi pilpres 2019, industri mobil perlu dipikirkan secara serius. Peta jalannya juga harus disiapkan.
"Kita juga percaya rakyat kita tidak peduli mobnas (mobil nasional) kalau kualitas buruk. Mereka pilih merek apapun asal nyaman dan lain sebagainya,"kataSaid. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim