Padahal kalau bicara teknologi sebenarnya para produsen mobil yang menjual mobilnya di sini pun sudah memiliki produk berupa mobil listrik baik itu hybrid, plug-in hybrid, full listrik, hingga fuel cell.
Mobil listrik di Indonesia masih kalah pamor dengan mobil berbahan bakar konvensional seperti bensin dan solar. Salah satu pemicunya adalah harga mobil yang melambung tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini alamiah saja seperti 2 tak ke 4 tak dari manual menjadi automatic," tutur Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara dalam Diskusi Kendaraan Listrik yang diadakan detikcom bersama CNN Indonesia di 100 Eatery and Bar, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Bagi Otolovers yang masih belum ingin beralih ke mobil listrik tak perlu khawatir dengan semakin jarangnya mobil berbahan bakar konvensional. Kukuh menyebut mobil dengan bahan bakar bensin atau solar masih ada di tahun 2050.
"Memang akan ada peralihan karena kondisi BBM yang makin susah didapat, sampai 2040-2050 ICE (Internal Combustion Engine) masih ada namun bervariasi karena sudah ada yang menggunakan biofuel, ethanol, biodiesel," tutupnya.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah