Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan per 15 Februari kemarin Mercedes-Benz resmi diberhentikan keanggotaannya. Gaikindo pun sudah mengeluarkan surat keluarnya Mercy dari keanggotaan Gaikindo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai diskusi sudah dilakukan. Tapi, Mercedes-Benz tetap tidak menyerahkan data penjualan kendaraan di Indonesia. Menurut data penjualan yang dirilis Gaikindo, memang tidak ada angka penjualan di kolom Mercedes-Benz.
"Terakhir ada pernyataan dari Mercedes-Benz bahwa mereka akan segera mengirimkan datanya kalau portal (website) Kementerian Perindustrian di-link dengan portalnya Gaikindo. Itu sudah dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Kementerian Perindustrian lho yang melakukan. Jadi linknya sudah disambung. Jadi kalau klik portal Kementerian Perindustrian bisa masuk ke Gaikindo, itu sudah dilakukan," sebut Kukuh.
Bahkan, kata Kukuh, Mercedes-Benz sudah berjanji akan memberikan data penjualannya jika permintaan itu sudah dipenuhi. Dia bilang, Mercy akan mengirim datanya dalam waktu 2-3 hari kalau portal Kementerian Perindustrian sudah disambung ke Gaikindo.
"Ternyata itu tidak juga dilakukan. Itu komitmen Mercedes," kata Kukuh.
Dikeluarkan dari keanggotaan Gaikindo sudah menjadi risiko Mercedes-Benz yang harus diterima. "Nggak fair juga kan anggota yang lain kasih data, dia (Mercedes-Benz) nggak," ucap Kukuh.
Akibat keluar dari keanggotaan, banyak hal yang tidak akan didapat Mercedes-Benz. Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto beberapa waktu lalu mengatakan, di dalam pembahasan hal-hal yang menyangkut penjualan ataupun industri otomotif di Indonesia, Mercedes-Benz atau siapa pun tidak dapat memberikan informasi atau masukan apa pun kepada Gaikindo untuk diteruskan ke pemerintah Indonesia.
"Ini salah satu kerugian yang tidak baik, ya kita anggap tidak ada. Begitu juga sebaliknya, Gaikindo tidak bisa memberikan informasi kepada non-anggota Gaikindo" kata Jongkie.
Kerugian yang kedua adalah dalam pameran yang diadakan oleh Gaikindo. Gaikindo hanya mengutamakan anggotanya yang boleh mengikuti pameran. Jadi bayangkan pameran besar sekelas GIIAS, produsen mobil Jerman itu absen karena ditolak jadi anggota. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini