Mercy Terancam Tidak Dapat Hak Istimewa Ini Jika Keluar dari Gaikindo

Mercy Terancam Tidak Dapat Hak Istimewa Ini Jika Keluar dari Gaikindo

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 29 Jan 2018 16:11 WIB
Model mobil Mercy di pameran GIIAS tahun lalu (Foto: Rangga Rahadiansyah)
Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memberikan batas waktu kepada Mercedes-Benz Indonesia untuk mengikuti aturan selaku anggota. Jika tidak, Mercy terancam tercoret dari daftar anggota Gaikindo dan kehilangan beberapa hak istimewa sebagai anggota Gaikindo.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiharto, menjelaskan kepada detikOto, ada beberapa hal yang bisa merugikan pihak pabrikan saat tidak lagi menjadi anggota Gaikindo. Salah satunya suara pabrikan itu tidak akan didengar dan disampaikan ke pemerintah.

"Kerugian tidak lagi menjadi anggota Gaikindo? Di dalam pembahasan hal-hal yang menyangkut penjualan ataupun industri otomotif di Indonesia, Mercedes-Benz atau siapapun tidak dapat memberikan informasi atau masukan apapun kepada Gaikindo untuk diteruskan ke pemerintah Indonesia. Ini salah satu kerugian yang tidak baik, ya kita anggap tidak ada. Begitu juga sebaliknya, Gaikindo tidak bisa memberikan informasi kepada non anggota Gaikindo" kata Jongkie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerugian yang kedua adalah dalam pameran yang diadakan oleh Gaikindo. Gaikindo hanya mengutamakan anggotanya yang boleh mengikuti pameran. Jadi bayangkan pameran besar sekelas GIIAS, produsen mobil Jerman itu absen karena ditolak jadi anggota.

"Kami Gaikindo mengharapkan, agar prinsipal Mercedes-Benz dapat memahami, aturan-aturan yang ada di Indonesia. Dan dengan demikian, Mercedes-Benz Indonesia bisa menjadi anggota Gaikindo kembali," tambahnya.

"Sampai sekarang belum ada jalan keluarnya, jadi yang saya tahu bagaimana pihak prinsipal Mercedes-Benz di Jerman (menyetujui atau tidak aturan)," ujar Jongkie.

Jongkie juga mengatakan, saat ini pihak Mercedes-Benz Indonesia tengah mengutus konsultan di Indonesia untuk menganalisa aturan siapakah yang berkewajiban mengunggah data penjualan kendaraan di website.

"Yang saya tahu saat ini prinsipal Mercedes-Benz di Jerman, sedang memberikan tugas kepada konsultan di Indonesia, untuk menganalisa bahwa siapa mengupload data tersebut ke website sebagai data publik. Apakah itu tidak melanggar undang-undang? (berdasarkan Undang-undang No. 5/1999-Red)," katanya.

"Tapi kita tidak tahu selesainya kapan (menganalisanya-Red)? Jadi untuk 1 Februari 2018 mereka tidak jadi anggota lagi (jika tidak ada keputusan apakah mau mengikuti aturan Gaikindo dan pemerintah hingga Januari 2018-Red). Tapi jika sewaktu-waktu pihak jerman menyetujuinya (Aturan Gaikindo bersama pemerintah Republik Indonesia-Red), kita akan welcome, kita terima lagi Mercedes-Benz menjadi anggota Gaikindo," tambah Jongkie.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Mercedes sendiri tetap menginginkan menjadi anggota Gaikindo. "Tidak kami tetap bersama Gaikindo, kita masih terus berdiskusi. Intinya kita tetap ingin menjadi anggota dan kami ingin win win solution. Tapi ini, hanya masalah data saja. Tapi harusnya ketemu," ujar Deputy Director Sales Operations and Product Management, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto di Jakarta.

(lth/ddn)

Hide Ads