Meski tidak mengalami perubahan pada mesin dan motor listriknya, generasi ke-4 Toyota Prius dijanjikan lebih ringan dan bisa menjangkau jarak lebih jauh.
Seperti yang disampaikan General Manager, Planning & Administration Dept. Hybrid Vehicle Engineering Management Div, Yoshihiro Onomura, di pabrik Toyota Prius di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya kami resmi memperkenalkan Prius generasi pertama Desember 1997, dengan mengawinkan mesin konvensional dan motor listrik yang kami sebut hybrid," tambahnya.
Nah penasaran bagaimana pabrik Toyota Prius ini berdiri? Simak ulasannya berikut ini.
1. Prius Generasi ke-4 lebih efisien dan berperforma
|
Foto: M Luthfi Andika
|
Dengan memiliki baterai yang bisa menawarkan regerative baterai, memiliki idling stop, berkendara dengan tenaga listrik atau bensin, serta mesin yang tidak terlalu besar dengan kapasitas 1.5 liter.
"Pada generasi kedua Prius kami juga masih menawarkan mesin 1.5 liter, generasi ketiga dan empat dengan memiliki mesin 1.8 liter. Sehingga menandakan kami terus memperbaiki performa Prius. Meski demikian kami juga masih menawarkan efisiensi bahan bakar," katanya.
"Pada generasi kedua Prius itu bisa mencapai 29,6 km/liter, generasi ketiga bisa mencapai 32,6 km/liter, dan generasi keempat Prius mencapai 40,8 km/liter," tambahhnya.
2. Mesin konvensional yang lebih irit 40 persen
|
Foto: M Luthfi Andika
|
Karena tidak hanya memiliki sentuhan lain pada mesin yang ditawarkan. Prius generasi keempat ini juga memiliki bodi yang lebih aerodinamis. Selain itu improve pada mesin 2ZR-FXE juga menjadi salah satu poin mengapa mobil ini bisa lebih irit.
Bahkan improve mesin Prius generasi keempat ini dikatakan bakal membuat mobil ini jauh lebih efisien, hingga 40 persen.
Begitu juga dengan sistem hybrid yang baru membuat mobil ini bisa berlari lebih jauh menggunakan tenaga listrik.
3. Spek yang lebih oke
|
Foto: M Luthfi Andika
|
Keberhasilan Toyota Prius di pasar membuat Toyota juga mengaplikasikan THS di produk-produk yang lain seperti Camry, Alphard bahkan mobil mewah seperti Lexus juga telah meluncurkan line up hybrid. Keberhasilan THS telah menjadikan Toyota sebagai produsen mobil hybrid terbesar di dunia, dengan total penjualan sudah lebih dari 5 juta unit.
Sistem hybrid pada dasarnya adalah memadukan dua penggerak yaitu mesin bakar dan motor listrik secara bergantian dan sekaligus menjadi mesin (engine) menjadi generator.
Dalam sistem THS dikenal dua sistem yaitu Hybrid Sytem Parallel dan Hybrid Sytem Series yang masing-masing menunjukan struktur hubungan antara engine dengan motor listrik yang digunakan.
Toyota juga telah berhasil mengembangkan system plug-in yang memungkinkan pengisian tenaga baterei bisa menggunakan power supply dari luar atau rumah tangga.
Berbagai kemajuan telah dicapai oleh Toyota dalam mengembangkan elemen-elemen utama dalam kendaraan hybrid antara lain:
- Baterai
Pengembangan teknologi baterai merupakan salah satu kunci utama dalam mendorong kemajuan mobil hybrid. Melalui upaya internal maupun kerjasama dengan pihak luar, Toyota telah berhasil mengembangkan teknologi baterai yang efisien dan dengan bobot yang lebih ringan karena menggunakan bahan nickel hydride (Ni-MH).
Sistem pendingin dalam sel baterai juga telah berhasil dioptimalkan sehingga daya tahannya semakin panjang. Penggunaan teknologi semikonduktor juga memerankan peranan penting dalam pengoperasian sistem hybrid, dimana Toyota telah meningkat efisiensinya dengan mengadopsi silikon karbida (SiC).
Teknologi baterai yang juga digunakan dalam THS semakin optimal sehingga kian meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar.
- Engine
Mesin gas/bensin yang digunakan dalam teknologi hybrid Toyota lebih hemat energi, menghasilkan output yang lebih tinggi daripada mesin gas/bensin konvensional.
Berbagai pengembangan untuk meningkatkan kinerja mesin terus dilakukan untuk mencapai mekanisme baru yang lebih irit bahan bakar dengan ada power maksimal.
- Electric Motor
Elektric motor merupakan komponen utama mobil hybrid. Toyota menggunakan motor listrik yang efisien, dapat menghasilkan kuat torsi naik ke rentang revolusi tinggi.
Toyota juga telah berhasil membuat motor listrik lebih kompak, ringan dan efisien, dan halus karena menggunakan aliran listrik dalam sistem 3 fase, mampu mengontrol secara optimum antara berputar magnet dengan rotor magnet yang mempunyai konfigurasi ideal yaitu konfigurasi V.
- Power Control Unit
Power Control Unit, menjadi elemen penting lainnya dalam sistem hybrid. Alat ini untuk membagi dan mendistribusi tenaga listrik yang dihasilan mensin untuk ke roda penggerak (drive train).
PCU ini terdiri dari inverter untuk mengubah arus DC yang disediakan oleh baterai ke AC untuk menghidupkan motor listrik. Sebaliknya, inverter juga akan mengonversi AC yang dihasilkan oleh motor listrik dan generator ke DC untuk mengisi ulang baterai.
Elemen lain PCU ini adalah Boosting Converter untuk meningkatkan voltage atau tenaga listrik normal 201,6 V pada pasokan DC untuk menjadi tegangan 650 V untuk motor listrik.
Kemudian DC/DC converter untuk mengurangi tegangan 201,6 V suplai dari baterai ke tegangan 12 V yang akan digunakan oleh sistem-sistem pendukung dan perangkat elektronik seperti ECU.
- Power Split Device dan Reduction Gear
Ini merupakan alat mengatur perputaran poros yang langsung ke mesin dan yang terhubung dengan motor listrik.
Sedangkan untuk Reduction Gear, teknologi hybrid Toyota merancang gigi reduksi untuk mengurangi rpm tinggi dari motor listrik untuk memberi efek pada torsi sehinga memberikan akselerasi yang mulus pada kendaraan.
- Generator
Toyota Hybrid Sytem menggunakan generator kecepatan tinggi untuk menghasilkan daya maksium yang lebih tinggi untuk mengimbangi putaran mesin pada saat kecepatan kendaraan dalam keadaan rendah dan sedang.
- Regenerative Braking.
THS dapat menggunakan kembali energi kinetik dengan menggunakan motor listrik untuk regenerasi listrik dalam apa yang disebut "Regenerative Braking".
Sistem ini memungkinkan untuk menggunakan kekuatan rotasi dari poros untuk mengubah motor listrik, sehingga regenerasi energi listrik untuk penyimpanan di baterai bisa dilakukan. Sistem ini dapat menghemat pemakaian gas atau bensin.
4. Melongok pabrik Prius
|
Foto: M Luthfi Andika
|
Tidak hanya menggunakan sistem robotik dan menggunakan tenaga manusia, berbagai pengujian yang bisa menguji ketangguhan Prius pun disediakan. Sebut saja seperti Multi spindle bench, Rough road atau jalanan berdebu, kondisi dengan genangan air, berada di suhu dingin dan panas.
Baterai yang akan terpasang pun ikut diuji. Seperti dengan Charge and discharge durability, Durability vibration, Inspect collected parts from market, serta memiliki battery control management.
Nah, penasaran bagaimana Prius ini dirakit? Simak videonya berikut ini.
Halaman 2 dari 5












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa