Selain itu peraturan baru ini juga membatasi penggunaan bahan bakar hingga 100 kg. Dan penggunaan bahan bakar 100 kg/jam per race.
Bayangkan penggunaan bahan bakar karena kapasitas tangki bahan bakar, dan aliran bahan bakar sebagai jumlah bahan bakar yang mengalir dari tangki bahan bakar. Kedua jumlah total bahan bakar, dan jumlah maksimum bahan bakar yang mengalir setiap saat, dibatasi per race.
Peraturan ini memungkinkan tim untuk menggunakan 30% lebih sedikit bahan bakar dibandingkan dengan peraturan 2013. Karena pembatasan aliran bahan bakar, lebih sulit untuk menghasilkan tenaga untuk mesin, namun kapasitas tangki bahan bakar yang lebih kecil menuntut efisiensi bahan bakar lebih tinggi.
Kini Mesin F1 harus menggunakan bahan bakar terbatas dengan hati-hati untuk dapat menyelesaikan perlombaan. Race tidak bisa dimenangkan dengan mengemudi lambat, sehingga tetesan tipis bahan bakar harus efisien diubah menjadi tenaga.
Untuk menang dalam balap F1, mesin harus hemat bahan bakar dan bertenaga, dan dua sistem pemulihan energi perlu dimanfaatkan secara bijaksana.
Setiap tetes bensin harus menghasilkan daya maksimum, dan mesin harus memiliki kecepatan mutlak yang diharapkan dari sebuah Racing F1. Teknologi ini dari mengembangkan unit tenaga F1 akan berharga untuk mobil yang akan diproduksi di masa depan.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini